Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Fakta Menarik Gedung Pancasila, Saksi Pergantian Orde di Indonesia

Kompas.com - 01/06/2021, 17:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Menurut dia, banyak tokoh Indonesia yang berkiprah di sana. Salah satunya adalah M.H. Thamrin.

4. Tempat pertemuan Raad van Indie sebelum pindah

Saat Gedung Volksraad menjadi gedung pemerintahan Hindia Belanda, di sana juga dijadikan sebagai tempat pertemuan para anggota Dewan Pemerintahan Hindia Belanda (Raad van Indie).

Hal ini tertera dalam katalog Pameran Peringatan Hari Ulang Tahun ke-300 Kota Batavia yang diselenggarakan di Museum Amsterdam pada Juni-Juni 1919.

Baca juga: Kisah Unik Desa Pancasila di Kaki Gunung Tambora, Seperti Apa?

Namun, pada saat itu pemerintah membangun gedung tersendiri bagi Raad van Indie. Lokasinya di barat Gedung Volksraad di Jalan Pejambon Nomor 2.

Berbeda dengan Gedung Volksraad, gedung untuk Raad van Indie hanya berisi orang-orang pemerintahan Belanda saja.

5. Pemerintah Militer Jepang jadikan gedung sebagai tempat persidangan

Pertahanan Belanda terdesak dalam waktu singkat saat Jepang mulai masuk ke Tanah Air. Ini membuat Panglima Angkatan Bersenjata Belanda, Letnan Jenderal Ter Poorten, menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 8 Maret 1942.

Pada 1943, Pemerintah Militer Jepang membentuk Tyuuoo Sangi-In (Badan Pertimbangan Pusat). Tugasnya adalah mengajukan usulan kepada pemerintah.

Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan pemerintah seputar politik dan memberi pertimbangan seputar tindakan yang harus dilakukan.

Pada 16-20 Oktober 1943, mereka mengadakan sidang pertamanya di Gedung Voklsraad. Sidang-sidang berikutnya pun dilakukan di sana.

6. BPUPKI juga sidang di Gedung Volksraad

Selain Tyuuoo Sangi-In yang mengadakan sidang di Gedung Volksraad, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) juga pernah melakukannya pada 29 Mei-1 Juni, dan 10-17 Juli 1945.

Baca juga: Bung Karno, Kota Ende, dan Pancasila

7. Sempat jadi gedung kosong saat peralihan pemerintahan

Asep mengatakan bahwa Gedung Volksraad sempat menjadi gedung kosong saat pergantian pemerintahan dari Belanda ke Jepang.

“Pernah beberapa bulan ditinggalkan. Obyek vital yang terlihat dari udara dihindari oleh pemerintah baru. Atap juga dicat warna gelap agar tidak kena pesawat pembawa bom,” ucapnya.

Meski sempat dikosongkan saat peralihan pemerintahan dari Belanda ke Jepang, gedung tidak dikosongkan saat peralihan pemerintahan dari Jepang ke Indonesia.

8. Tidak ada catatan kapan gedung berubah nama

Hingga saat ini, Asep mengatakan bahwa belum ada catatan dan pihak yang menyatakan kapan Gedung Volksraad berubah nama menjadi Gedung Pancasila.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa gedung terlibat saat para pemimpin negara memutuskan untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan negara Indonesia.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menerima kunjungan kenegaraan Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (10/1/2020). Pemerintah Indonesia menawarkan investasi pengembangan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) tahap kedua di Natuna, serta juga membahas kerja sama bilateral secara lebih detail, terutama di bidang ekonomi.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menerima kunjungan kenegaraan Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (10/1/2020). Pemerintah Indonesia menawarkan investasi pengembangan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) tahap kedua di Natuna, serta juga membahas kerja sama bilateral secara lebih detail, terutama di bidang ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com