KOMPAS.com – Kota Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada 1934-1939.
Selain sebagai tempat pengasingan, Kota Ende juga dikenal sebagai saksi bisu lahirnya Pancasila yang kini dirayakan setiap 1 Juni.
Jika sedang berada di Ende dan ingin berwisata sambil merayakan Hari Lahir Pancasila, terdapat tiga tempat yang dapat dikunjungi yakni sebagai berikut, Selasa (1/6/2021):
Baca juga: Yuk, Napak Tilas ke 2 Lokasi Bersejarah Lahirnya Pancasila
1. Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah Pengasingan Bung Karno berlokasi di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.
Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), rumah ini dulunya dijadikan sebagai tempat pengasingan Bung Karno dan keluarganya selama empat tahun.
Rumah yang terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dan tiga kamar tidur ini kondisinya masih terawat dengan baik. Bahkan, beberapa barang peninggalan milik Bung Karno juga masih tersimpan dengan rapih.
Beberapa benda yang dapat dilihat oleh wisatawan adalah ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak, serta peralatan makan. Beberapa karya lukisnya juga dipajang di dinding rumah.
Taman Renungan Bung Karno terletak di Kelurahan Rukun Lima. Jarak dari tempat wisata sejarah sebelumnya hanya 450 meter, atau sekitar dua menit perjalanan naik mobil.
Baca juga: Peringati Hari Pancasila, Ada Bulan Soekarno di Ende
Tempat wisata yang juga dikenal dengan Taman Renungan Pancasila ini memiliki patung Bung Karno yang sedang duduk di samping pohon sukun.
Adapun, pohon sukun yang lokasinya dekat dengan patun Bung Karno yang sedang menatap ke arah laut ini disebut sebagai Pohon Pancasila.
Dahulu, melansir Kompas.com, Minggu (31/5/2020), dikatakan bahwa Bung Karno memanfaatkan taman tersebut, tepatnya di bawah sebuah pohon sukun, sebagai tempat merenung.
Renungannya pun membuahkan hasil yakni Pancasila. Maka tidak heran jika taman dan pohon tersebut memiliki kata “Pancasila” dalam penamaannya.
Baca juga: Tiba di Dusun Pancasila, Willem Daki Gunung Tambora Selama 22 Jam
Meski dinamai pohon Pancasila, pohon yang ada saat ini bukanlah pohon sukun yang ada saat Bung Karno tengah merenung pada kala itu.