Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TN Gunung Rinjani Turunkan Kuota Pendakian Jadi 25 persen

Kompas.com - 08/07/2021, 17:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) resmi menurunkan kuota pendakian di seluruh jalur menjadi 25 persen dibanding saat normal hingga 20 Juli 2021.

Berdasarkan informasi terbaru dalam akun Instagram @btn_gn_rinjani, Kamis (8/7/2021), penurunan kuota pendakian dilakukan untuk mencegah laju penularan Covid-19.

“TNGR mulai tanggal 5-20 Juli 2021 memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung sejumlah 25 persen dari kuota normal dan penutupan destinasi dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai aturan/kebijakan pemerintah,” seperti yang tertera dalam salah satu unggahan di sana.

Baca juga: FOTO: 6 Foto Gunung Rinjani, Salah Satu Gunung Tertinggi di Indonesia

Adapun, pengurangan kuota pendakian berdasarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Nomor 180/07/Kum/Tahun 2021 tentang PPKM Mikro di Provinsi NTB yang dikeluarkan pada Sabtu (3/7/2021) dan berlaku untuk 5-20 Juli.

Dalam SE tersebut, dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pada area publik seperti fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum, atau area publik lainnya dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 25 persen.

Selain SE Gubernur NTB, penurunan kuota pendakian juga berdasarkan Arahan Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga: Seperti Apa Sanksi untuk Wisatawan yang Petik Bunga Edelweis di TN Gunung Rinjani?

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kuota terbaru jalur pendakian Gunung Rinjani yang Kompas.com rangkum:

  • Jalur pendakian via Timbanuh: 25 orang per hari
  • Jalur pendakian via Aik Berik: 25 orang per hari
  • Jalur pendakian via Sembalun: 38 orang per hari
  • Jalur pendakian via Senaru:385 orang per hari
  • Jalur pendakian via Torean: 25 orang per hari
  • Jalur pendakian via Tete Batu: 25 orang per hari

Kuota pendakian sempat belum berubah

Pada Rabu (7/7/2021), Kompas.com sempat memberitakan bahwa seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani tetap buka di tengah penerapan PPKM Mikro di NTB.

Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Budi Soesmardi mengatakan, pihaknya masih membuka jalur pendakian hingga arahan lebih lanjut.

Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Gunung Rinjani. Sementara di ufuk barat, tampak atap tertinggi Pulau Dewata, yakni Gunung Agung.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Gunung Rinjani. Sementara di ufuk barat, tampak atap tertinggi Pulau Dewata, yakni Gunung Agung.

“Sampai sekarang masih buka secara normal dengan kuota 50 persen dari kuota normal yang ada. Kita menunggu arahan dari Ditjen KSDAE dan Surat Edaran (SE) masing-masing kabupaten,” ungkapnya, Selasa (6/7/2021).

Pada saat itu, Budi mengatakan bahwa kuota pendakian tersebut ada kemungkinan akan diturunkan berdasarkan SE Gubernur NTB.

Baca juga: Kisah Penemuan Durian Si Gundul di Kaki Gunung Rinjani

“Maksimal 25 persen, tapi masih akan dirapatkan dan didiskusikan dengan Kepala Balai TNGR terkait itu. Kita akan bahas lagi apakah akan menurunkan kuota dari 50 persen menjadi 25 persen,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com