Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak PPKM terhadap Okupansi Hotel di Jakarta, Hotel Bintang Juga Kena

Kompas.com - 04/08/2021, 08:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Wita Junifah mengungkapkan, PPKM Darurat memberi dampak yang cukup parah bagi industri perhotelan di Jakarta.

“Industri secara okupansi itu 35 persen all market, seluruh hotel. Kalau bicara upper scale, mungkin bintang 5 ke atas, itu lebih parah dari (pada) middle scale,” katanya.

Baca juga: Daftar Lengkap 63 Hotel Karantina di Jakarta untuk WNA dan WNI

Wita menyampaikan hal tersebut dalam Focus Group Discussion IHGMA bertajuk “Perhotelan Bangkit—Adaptasi dengan Regulasi?” yang dilakukan secara daring pada Selasa (3/8/2021).

Dia menjelaskan, upper scale merupakan penyebutan bagi hotel bintang 4 ke atas, sementara middle scale atau midscale adalah penyebutan untuk hotel bintang 2 dan 3.

Adapun, hotel dalam kategori upper scale menurut data dari Wita memiliki tingkat okupansi 17 persen. Sementara hotel dalam kategori midscale tingkat okupansinya sama dengan tingkat okupansi hotel secara menyeluruh yakni 35 persen.

Baca juga: Sepi Tamu akibat PPKM, Hotel Jadi seperti Toko Mebel

“Sebelum dan sesudah PPKM drastis (perbedaannya). Dari data STR, midscale se-Jakarta sebelum PPKM masih bertahan pada 49 persen, tapi saat PPKM itu jadi 30 persen,” ujar Wita.

Saat ini, okupansi perhotelan di Jakarta menurut dia masih terbantu dengan beberapa properti yang dijadikan sebagai tempat untuk tenaga kesehatan dan isolasi OTG (orang tanpa gejala) Covid-19.

Ilustrasi Hotel Keluarga.Dok. HHWT Ilustrasi Hotel Keluarga.

Tidak hanya itu, ada juga hotel-hotel yang ikut dalam program hotel repatriasi bagi warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari luar negeri.

Lebih parah saat awal pandemi

Meski kebijakan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli 2021 memperparah tingkat okupansi hotel di Jakarta, Wita tidak menampik bahwa kondisi perhotelan jauh lebih parah saat pandemi Covid-19 pertama melanda Indonesia pada Maret 2020.

“Kalau bertanya seberapa parah sebelum dan sesudah PPKM, atau awal pandemi, awal lebih parah. Saat itu malah tutup, tidak ada sama sekali nyawanya,” jelas Wita.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Jam Check-in dan Check-out Hotel Lebih Fleksibel

Dirinya melanjutkan, pada awal pandemi, banyak hotel yang menutup operasionalnya selama dua hingga tiga bulan—terutama hotel-hotel dalam kategori midscale.

Meski hotel-hotel upscale masih bisa bertahan, Wita mengungkapkan ada juga hotel dalam kategori tersebut yang memutuskan untuk menghentikan seluruh karyawannya pada saat itu.

Baca juga: Catat! 13 Hotel di Jakarta untuk Isolasi Mandiri Berbayar

“Awal pandemi itu situasi terburuk. Kemudian coba rebounce (bangkit kembali), tapi asumsi kita kalah saat varian Delta masuk Jakarta sehingga terjadi decline (penurunan) lagi,” ucap Wita.

“Kalau jaman PSBB dengan PPKM, terus terang lebih sulit PPKM karena penutupan jalan. Itu sangat ketat sehingga orang malas keluar. Situasi perhotelan di Jakarta seperti itu saat ini,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com