Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf Sandiaga Pastikan Pembangunan di TN Komodo Tidak Berdampak Negatif

Kompas.com - 09/08/2021, 18:13 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

“Saya memperoleh informasi dari Ditjen KSDAE KLHK yang menyampaikan bahwa bulan Agustus-September 2021, revisi akan selesai dan lebih cepat dari waktu yang diberikan oleh UNESCO dan ini akan diserahkan ke WHC, sehingga revisi tersebut dapat dikaji oleh IUCN dan WHC sebelum sidang WHC ke-45 tahun 2022 mendatang,” tutur Sandiaga.

Tetap fokus terhadap pariwisata berkualitas

Dalam dokumen tersebut, tepatnya di bagian analisis, WHC membahas adanya target pengunjung tahunan sebanyak 500.000 orang ke kawasan tersebut. Jumlah itu, menurut mereka, lebih banyak dua kali lipat dibanding jumlah pengunjung sebelum pandemi Covid-19.

Terkait hal itu, WHC mempertanyakan bagaimana model pariwisata tersebut sesuai dengan visi pemerintah Indonesia untuk bergeser dari pariwisata massal ke pendekatan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Resort Loh Buaya di TN Komodo Tutup hingga Juni 2021, Ada Apa?

Adapun, berdasarkan informasi yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk UNESCO pada 30 April 2020 dan 6 Mei 2020, pihak pemerintah tengah mengembangkan ITMP di Labuan Bajo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Mereka juga bergeser dari pariwisata massal ke pariwisata berkualitas.

Sandiaga menjelaskan, pihaknya tetap fokus menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan. Hal tersebut meliputi analisis permintaan dan penawaran terhadap perkembangan wilayah.

“Jadi pembicaraan mengenai target dari pengunjung, dan sebagainya, harus mengacu pada carrying capacity, alur perjalanan wisatawan, registrasi offline, dan sebagainya. ITMP ini didesain dengan teliti dan baik serta akan mempertimbangkan potensi market yang ada, bukan hanya dari segi jumlah tapi lebih kepada kualitas dan keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Baca juga: Wisata Super Premium Pulau Komodo untuk Pariwisata Berkelanjutan?

Selain itu, pihaknya akan memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik.

Ia menambahkan, masyarakat setempat di kawasan tersebut pun akan dilibatkan agar mereka dapat merasakan dampak ekonomi, sehingga kesejahteraan mereka dapat ditingkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com