KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, devisa sektor pariwisata Indonesia menurun akibat pandemi Covid-19.
“Sektor pariwisata kita mengalami kontraksi yang luar biasa, ada tiga indikasi yakni wisman (wisatawan mancanegara) yang turun, devisa amblas, dan tenaga kerja kreatif yang terkontraksi sekitar satu juta jiwa,” ungkapnya.
Sandiaga menyebut hal tersebut dalam webinar bertajuk “Kesiapan Tempat Wisata, Horeka, dan Event Pada Pengunjung Tervaksin di Jakarta dan Sekitarnya", Kamis (19/8/2021).
Selain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif Indonesia dikatakan olehnya mengalami penurunan meski tidak sedalam kontraksi yang dialami oleh sektor pariwisata.
Terkait penurunan devisa sektor pariwisata, Sandiaga memaparkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh menurunnya jumlah kunjungan wisman ke Nusantara.
Mengutip Badan Pusat Statistik, devisa sektor pariwisata merupakan pendapatan negara yang berasal dari kunjungan wisman.
Baca juga:
Penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencakup—namun tidak terbatas pada—penerimaan dari jasa perjalanan (travel) dan jasa transportasi penumpang (passenger transport).
Menurut data yang disampaikan oleh Sandiaga, jumlah wisman pada 2019 adalah 16.106.954 jiwa sementara pada 2020 adalah 4.052.923 jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 74,8 persen.
Berdasarkan data tersebut, devisa sektor pariwisata pada 2019 adalah 16,9 miliar dolar AS sementara pada 2020 adalah 3,2 miliar dolar AS. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 81 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.