Mayoritas Suku Gayo beragama Islam seperti kebanyakan masyarakat Aceh. Menurut Giyanto, sekitar 95 persen anggota Suku Gayo merupakan penganut Islam.
Setiap kampung di Dataran Tinggi gayo memiliki meunasah, surau, atau masjid yang menjadi pusat aktivitas beragama.
"Masyarakat Gayo sangat fanatik terhadap Agama Islam, sehingga adat, budaya, dan sistem pendidikan semua berlandaskan Agama Islam," tulis Sofyan Abdi dalam jurnal berjudul Konsep Nilai Islam dalam Nilai Mukemel dalam Sistem Budaya Suku Gayo.
Baca juga:
Dilansir dari tulisan Arfiansyah, seorang peneliti bernama John R Bowen Masyarakat menyatakan bahwa Gayo telah mengadaptasi ajaran Islam ke dalam budaya asli mereka.
Islam telah dielaborasi lebih jauh ke dalam tradisi-tradidi lokal, seperti pengobatan dan perdukunan. Mereka juga membentuk konsep pengetahuan metafisika dengan mengambil sumber dari ajaran Islam.
Masuknya Islam ke Suku Gayo diyakini berdekatan dengan masa kepemimpinan Sulatan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Hikayat Raja-raja Pasai menyebutkan bahwa masayarakat Gayo telah mengenal sultan dan menjadi muslim sebelum kedatangan Iskandar Muda ke daerah tersebut.