Apa bedanya wisata kesehatan dengan wisata medis? Berikut Kompas.com rangkum berdasarkan penjelasan dari Alex, Jumat (3/9/2021).
Dalam wisata medis, wisatawan akan melakukan perjalanan untuk mendapat perawatan guna mengatasi penyakit atau kondisinya.
Sementara itu, wisatawan yang melakukan wisata kesehatan melakukan perjalanan untuk memelihara, mengelola, dan meningkatkan kesehatan dan kondisi tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Langkah Kemenparekraf Kembangkan Wisata Kesehatan di Indonesia
Untuk motivasi liburan, wisatawan medis melakukan perjalanan yang didasari pada perolehan akses dan perawatan medis yang berkualitas.
Saat melakukan wisata medis, mereka akan mencari perawatan dengan biaya terjangkau yang mungkin tidak didapat di domisili asalnya.
Kemudian, pelaku wisata kesehatan melakukan perjalanan berdasarkan keinginannya untuk hidup sehat, dan mencegah penyakit.
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan perjalanan untuk mengurangi stres, mengelola kebiasaan gaya hidup yang buruk, dan/atau mendapat pengalaman yang otentik.
Baca juga: Ini Biaya yang Dibutuhkan untuk Wisata Kesehatan di Ubud
Dalam melakukan kegiatan wisata, umumnya pelaku wisata medis akan melakukan aktivitas yang reaktif terhadap penyakit, diperlukan secara medis, dan diawasi oleh dokter.
Sementara wisata kesehatan, pelaku perjalanan melakukan kegiatan wisata yang bersifat proaktif secara sukarela, dan kegiatan yang secara alami lebih mengarah ke non-medis.
Adapun, kegiatan yang termasuk dalam wisata kesehatan antara lain adalah spa yang mencakup pijat dan perawatan wajah, yoga, pengalaman kuliner dengan mencicipi makanan sehat, serta jalan-jalan di alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.