Hutan Bambu
Hutan Bambu terletak di Jalan Raya Marina Asri, Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Jarak pusat kota ke Hutan Bambu adalah 9,7 km dengan waktu tempuh 16 menit.
Sebelum menjadi tempat wisata, Hutan Bambu ini merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Setelah TPA ditutup sekitar tahun 2000, Pemerintah Kota Surabaya menanam bibit-bibit bambu yang kini sudah tumbuh lebat.
Bambu-bambu ditanam dengan rapi. Rumpun bambu satu dengan lainnya membentuk lorong untuk dilewati wisatawan.
Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di hutan ini adalah berburu foto. Pepohonan bambu yang tumbuh rindang membuat objek wisata ini cocok untuk berfoto-foto.
Baca juga: Wisata ala The King: Eternal Monarch, Indahnya Hutan Bambu Ahopsan
Wisatawan yang ingin menikmati pepohonan bambu yang rindang di Hutan Bambu ini tidak perlu membayar tiket masuk.
Masjid Cheng Ho
Masjid bernuansa Muslim Tionghoa ini berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya. Dari Hutan Bambu, jarak ke masjid ini adalah 11 km dengan waktu perjalanan 19 menit.
Layaknya sebuah kelenteng, masjid ini dilengkapi nuansa hijau, merah, dan kuning. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda dan ornamen di masjid tersebut juga kental dengan nuansa Tiongkok lama.
Masjid ini dinamakan Cheng Ho sebagai bentuk penghormatan pada laksamana Muslim asal China bernama Cheng Ho yang menyebarkan Islam.
Baca juga: Cheng Ho, Laksamana Muslim yang Berpengaruh di Indonesia
Wisatawan yang berkunjung ke rumah ibadah ini tidak perlu membayar tiket masuk, alias gratis.
Monumen Kapal Selam berlokasi di Jalan Pemuda nomor 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Tidak jauh dari Masjid Cheng Ho, jaraknya dari masjid tersebut adalah 2,2 km dengan waktu tempuh hanya 5 menit.
Pengunjung dapat menyaksikan KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet pada tahun 1952. Monumen berwarna hijau ini juga merupakan monumen kapal selam terbesar di Asia.
Kini Monumen Kapal Selam atau Monkasel menjadi salah satu tempat wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh mengenai kapal selam.
Wisatawan dapat mempelajari mengenai sejarah Kapal Selam KRI Pasopati 410 yang dulu pernah terlibat dalam pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda.
Baca juga: Kenang Kru KRI Nanggala-402, KSAL Bangun Monumen Kapal Selam di Surabaya
Untuk masuk ke Monumen Kapal Selam pengunjung perlu membayar tiket masuk seharga Rp 15.000 per orang.