Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan ke Yogyakarta Diimbau Reservasi via Aplikasi Visiting Jogja

Kompas.com - 14/09/2021, 19:07 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wisatawan yang ingin berwisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) nantinya diimbai melakukan reservasi terlebih dahulu dan menyiapkan aplikasi Visiting Jogja.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja mengatakan, tiga tempat wisata di daerahnya yang melakukan uji coba buka adalah Pinus Sari Mangunan di Bantul, Kebun Binatang Gembira Loka di Kota Yogyakarta, dan Tebing Breksi di Sleman.

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Yogyakarta Dapat Rekomendasi Uji Coba Pembukaan

Para pengelola tempat wisata diharapkan punya komitmen untuk menegakkan aturan yang berlaku. Ke depan, pihaknya berharap ada tambahan tempat wisata yang uji coba buka.

Singgih melanjutkan, pada uji coba pembukaan terdapat pembatasan jumlah pengunjung yakni 25 persen dari kapasitas.

Masyarakat yang akan berkunjung ke tiga tempat wisata tersebut diimbau melakukan reservasi melalui aplikasi Visiting Jogja agar nantinya tidak ditolak saat sudah sampai tujuan karena ada pembatasan jumlah pengunjung.

Baca juga: Pinus Sari di Mangunan, Bantul Uji Coba Internal dan Siap Sambut Wisatawan

 

"Wisatawan harus menyiapkan aplikasi PeduliLindungi untuk scan barcode (screening kesehatan). Tanpa aplikasi PeduliLindungi, mereka dipastikan tidak bisa masuk obyek wisata," kata Singgih kepada wartawan di Bantul, Selasa (14/9/2021).

Berharap ada keringanan

Sementara itu, pengelola Pinus Sari, Kelurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Anang Suhendri mengatakan bahwa pihaknya telah siap mematuhi semua persyaratan. Namun, menurut dia ada dua syarat yang sulit diterapkan.

Syarat pertama aplikasi kewajiban menggunakan aplikasi PeduliLindungi karena tidak semua orang memiliki gadget. Pihaknya juga berharap ada revisi mengenai syarat kedua, yakni larangan kunjungan anak usia di bawah 12 tahun.

Hutan Pinus Mangunan di Bantul, DI Yogyakarta. KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Hutan Pinus Mangunan di Bantul, DI Yogyakarta.

"Harapan kita dari pemerintah pusat ada kebijakan tertentu mengatasi itu. Jadi anak 12 tahun mungkin dibolehkan masuk ke area Pinus Sari. Karena kalau anak tidak boleh masuk, orangtuanya jadi tidak mau masuk ke tempat wisata," tutur Anang.

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Kurniawan mengatakan bakal berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata yang boleh beroperasi saat PPKM level 3.

Baca juga: Uji Coba Buka, Gembira Loka Zoo Tolak Ratusan Wisatawan di Bawah 12 Tahun

 

Akan tetapi, pihak Dispar DIY tidak bisa merubah aturan dari pusat yang salah satunya melarang anak di bawah 12 tahun masuk tempat wisata.

"Jadi kalau ada anak kecil yang di bawah 12 tahun tetap belum diperbolehkan masuk ke destinasi wisata ya. Kalau dari kita sudah koordinasi. Mungkin nanti di parkiran di-screening dulu, difilter di depan mana yang boleh masuk dan tidak," tutur Kurniawan.

Baca juga: Perusahaan Bus Wisata di Jogja Jual Unit Bus untuk Tutup Kerugian

Selain itui, hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait kapan dibukanya lokasi wisata yang diperbolehkan uji coba untuk wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com