Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawaii Larang Turis Berenang dengan Lumba-lumba Pemintal

Kompas.com - 04/10/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hawaii, salah satu negara bagian di Amerika Serikat (AS), melarang wisatawan untuk berenang dengan lumba-lumba pemintal (spinner dolphin).

Melansir Lonely Planet, Rabu (29/9/2021), aturan baru ini muncul lantaran para anggota parlemen AS menyetujui larangan tersebut pada Selasa (28/9/2021).

Baca juga:

Wisatawan pun dilarang mendekati lumba-lumba pemintal yang berada dalam jarak 2 mil dari pantai Hawaii dalam jarak 50 yard atau sekitar 45 meter.

Aturan ini tidak hanya berlaku bagi perenang, tetapi juga perahu, kano, paddleboard, bahkan drone. Larangan tersebut secara efektif akan mengakhiri banyak kegiatan wisata untuk mengamati lumba-lumba di Hawaii.

Ilustrasi Hawaii - Tempat wisata bernama Makaha di Pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat.SHUTTERSTOCK / By Dudarev Mikhai Ilustrasi Hawaii - Tempat wisata bernama Makaha di Pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat.

Diwanti-wanti ilmuwan

Lumba-lumba pemintal merupakan hewan nokturnal yang memanfaatkan teluk dangkal untuk beristirahat pada siang hari.

Hal inilah yang membuat mereka mudah diakses wisatawan dan menjadi target bagi kelompok yang ingin berinteraksi dengan mereka.

Baca juga:

Namun, para ilmuwan mengingatkan bahwa interaksi ini memiliki efek negatif pada kesehatan lumba-lumba karena mereka mengganggu makhluk nokturnal ini di saat mereka seharusnya bersantai atau memulihkan diri setelah mencari makan semalaman.

“Lumba-lumba pemintal terganggu selama periode penting ini mungkin akan memiliki perilaku untuk menghindar atau tertekan,” seperti yang tertera dalam sebuah pernyataan dari National Marine Fisheries Service of the National Oceanic and Atmospheric Administrasion (NOAA Fisheries), mengutip Lonely Planet.

Ilustrasi Hawaii - Tempat wisata bernama Hanauma Bay di Pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat.SHUTTERSTOCK / By Shane Myers Photography Ilustrasi Hawaii - Tempat wisata bernama Hanauma Bay di Pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat.

NOAA Fisheries melanjutkan, kurangnya waktu istirahat yang konsisten dan tidak terganggu dapat mengurangi jumlah energi untuk berburu dan mengasuh anak-anak mereka.

Meski lumba-lumba dapat berenang dari manusia dan kapal, kegiatan ini menggangu waktu istirahat mereka.

Baca juga:

“Hal ini membuat mereka dalam keadaan waspada dan memaksa mereka mengeluarkan energi untuk meningkatkan kecepatan berenang dan/atau mengubah arah,” jelas mereka.

Selain itu, interaksi dengan manusia dan kapal yang terlalu lama dapat membuat mereka untuk mengubah habitat, dan membuat mereka rentan terhadap pemangsa.

Ada pengecualian terhadap larangan

Meski wisatawan dan perahu dilarang mendekati lumba-lumba pemintal dalam jarak 45 meter, ada pengecualian jika mereka tidak sengaja berada pada jarak tersebut.

Pengecualian juga berlaku jika mereka dihampiri oleh lumba-lumba dan tidak berusaha melibatkan atau mengejar lumba-lumba. Mereka juga harus segera menjauhi lumba-lumba.

Ilustrasi lumba-lumba. Bahasa siul atau bersiul pada manusia, menurut studi baru bisa menjadi cara berkomunikasi dengan lumba-lumba. pixabay.com/Pexels Ilustrasi lumba-lumba. Bahasa siul atau bersiul pada manusia, menurut studi baru bisa menjadi cara berkomunikasi dengan lumba-lumba.

Mengacu pada larangan itu, NOAA Fisheries akan menutup beberapa area tertentu di Hawaii mulai pukul 06.00-15.00 waktu setempat untuk melindungi lumba-lumba pemintal.

Area-area tersebut meliputi sebagian Kealakekua, Honaunau, Kauhako atau Ho’okena, Makako Baus di Pulau Hawai’i, dan La Perouse Bay di Maui.

Kendati demikian, mereka tetap menerima komentar publik terkait aturan yang diusulkan ini hingga 27 Desember 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com