KOMPAS.com – Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, merupakan rumah bagi pantai yang konon memiliki pasir terhalus di dunia, yakni Pantai Ngurbloat.
“Kalau di Ngurbloat, wisatawan bisa menyelam atau berenang, atau snorkeling. Ada yang di pantai mereka foto-foto sambil menikmati pasirnya,” kata Kepala Desa Ngilngof bernama Andi kepada Kompas.com di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Pantai Ngurbloat di Kepulauan Kei, Tempat Wisata Tanpa Plastik
Selain itu, wisatawan juga bisa melakukan beragam hal yang tidak kalah menarik dari menyelam atau berenang yakni sebagai berikut, Senin (15/11/2021):
Pantai Ngurbloat merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di Kei Kecil, Kepulauan Kei. Sebab, pantai ini disebut memiliki pasir terhalus di Asia bahkan di dunia.
Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah berenang di tepi pantai, menyelam, bermain pasir, atau jalan-jalan di tepi pantai.
Jika ingin berkeliling naik perahu, harga sewanya sekitar Rp 200.000 per perahu.
Saat Kompas.com berkunjung pada akhir Oktober 2021, terdapat aktivitas wisata lain yang bisa dilakukan oleh wisatawan. Salah satunya adalah menikmati matahari terbenam.
Selanjutnya adalah karaoke atau menyetel musik, bermain futsal di lapangan futsal tepi pantai, kulineran di banyak warung tepi pantai, duduk santai di gazebo, dan naik sepeda di bawah pohon kelapa.
Pantai Ngurfaruan merupakan pantai yang letaknya berada tepat di depan Desa Wisata Ngilngof. Pantai ini dikelilingi oleh pohon kelapa, dan memiliki pembatas antara area pantai dengan desa.
Baca juga: Pantai Ngurbloat Maluku Tenggara, Pantai dengan Pasir Terhalus di Asia Tenggara
Wisatawan yang sedang berada di desa wisata dapat menikmati pemandangan Pantai Ngurfaruan dari tepi pantai. Sesekali embusan angin akan terasa.
Jika air sedang surut, pengunjung dapat jalan-jalan hampir ke tengah laut. Saat berkunjung pada Kamis, Kompas.com melihat banyak warga setempat yang duduk di perbatasan antara desa dengan tepi pantai.
Andi mengatakan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Pantai Yenroa bisa melakukan wisata edukasi mangrove.
Menurut informasi resmi dalam Ngilngof.com yang dikelola oleh Desa Wisata Ngilngof, Pantai Yenroa menawarkan keunikan alam tersendiri.
Baca juga: Janji Sandiaga di Desa Wisata Ngilngof Maluku: Perbaikan Jaringan Internet
Jika berkunjung saat air pasang, wisatawan dapat berenang atau berkeliling pantai sambil memancing menggunakan perahu tradisional. Pada saat ini, airnya tenang dan jernih.
Sementara jika berkunjung saat air sedang surut, wisatawan dapat melihat warga setempat mencari ikan sambil berjalan. Kondisi pantai pada saat itu adalah kering dan dangkal.
Desa Ngilngof memiliki beberapa hidangan lokal yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Salah satunya adalah pisang embal.
“Embal ini sejenis ketela pohon lalu diolah menjadi tepung, nanti dibungkus pakai daun pisang. Rasanya manis tapi ada asamnya sedikit,” jelas Andi.
Ada juga beragam hidangan olahan umbi-umbian yang digoreng seperti pisang embal. Umbi-umbian akan dikupas dan dibelah, lalu dimasukkan ke dalam wajan.
Baca juga: Punya Pantai Indah, Desa Wisata Ngilngof Cocok untuk Sport Tourism
“Wajan sudah dipanaskan. Di situ ada minyak kelapa. Tapi ada juga olahan umbi-umbian yang direbus. Umbi-umbian ini dihidangkan tidak dibungkus seperti pisang embal,” sambung dia.
Tidak hanya tiga pantai, Desa Wisata Ngilngof juga memiliki danau bernama Danau Ablel.
Wisatawan bisa memancing di danau yang letaknya hanya 700-800 meter dari pusat desa ini.
“Di danau, pengunjung bisa mancing ikan mujair, ikan mas, gurami, dan jutaan ekor ikan lainnya. Kalau mau mancing tapi bawa peralatan sendiri,” kata Andi.
Apabila ingin berwisata sambil beribadah, Desa Wisata Ngilngof merupakan pilihan yang tepat karena terdapat gereja megah di tengah desa.
Gereja ini adalah Gereja Santa Maria Ngilngof, dan baru diresmikan pada awal 2020. Letak bangunan berada di dataran tinggi dan mengarah langsung ke Pantai Ngurfaruan.
Baca juga: Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof Sepi Turis Asing Akibat Pandemi
Bangunan ini bergaya khas Eropa, dilengkapi oleh empat menara tinggi, dan beberapa kaca patri warna-warni.
Jika sedang berdiri menghadap ke arah pintu masuk, di sisi kananmu akan terlihat Goa Maria yang berukuran cukup besar.
“Kami punya bangunan gereja di mana sering dapat kunjungan dari masyarakat di luar kampung kita,” tutur Andi.
Wisatawan yang tidak ingin beribadah tetap bisa mengunjungi gereja ini.
Namun, pastikan tidak berisik dan mengganggu kegiatan agama yang berlangsung ketika berkunjung.
Baca juga: 3 Catatan untuk Desa Wisata Ngilngof Maluku dari Menparekraf Sandiaga
Andi mengungkapkan bahwa Desa Wisata Ngilngof memiliki enam homestay dengan harga bervariasi yakni kisaran Rp 150.000-Rp 200.000.
“Homestay ada, tapi letaknya di Pantai Ngurbloat. Harga itu per hari,” ucap dia.
Pada 2021, puncak penutupan acara Festival Meti Kei yang kerap digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara diadakan di Pantai Ngurbloat.
Hal ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali pada 2019 karena Pemkab Maluku Tenggara menyelenggarakan puncak penutupan festival tersebut di Pantai Ohoidertawun dan Ohoider Atas, mengutip Antara, Minggu (27/10/2019).
Dalam puncak penutupan acara Festival Meti Kei, biasanya masyarakat setempat akan menampilkan atraksi seni dan budaya, salah satunya tarian adat.
Jika beruntung, mungkin kamu dapat menyaksikan atraksi tersebut saat sedang berkunjung ke Desa Wisata Ngilngof.
Baca juga: Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Rumah dari Tiga Pantai Menawan
Desa Wisata Ngilngof berlokasi di Jalan Petrus Tethool, Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.
Jarak tempuh dari Bandara Langgur menuju Desa Wisata Ngilngof adalah 24 kilometer (km) atau sekitar 35 menit menggunakan kendaraan roda empat.
Bandara Langgur, juga dikenal dengan Bandara Karel Sadsuitubun, terletak di Desa Ibra.
Untuk menuju ke sini dari Jakarta, wisatawan harus melakukan satu kali transit terlebih dahulu di Makassar atau Kota Ambon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.