KOMPAS.com – De Park merupakan ruang komunal di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur yang menawarkan nuansa asri.
Wisatawan dapat menikmati beragam pilihan kuliner sambil jalan-jalan di bawah rindangnya pepohonan.
“Karena konsepnya pengen ke taman, makanya namanya De Park. Tapi kalau taman aja, mungkin orang kurang tertarik. Jadi kita kasih kios-kios kecil, totalnya 12 kios karena lahan enggak gede,” kata Pemilik De Park Laurensia Yap, Rabu (24/11/2021).
Baca juga:
Ia melanjutkan, hampir setiap sudutnya De Park didekorasi secara Instagramable untuk memfasilitasi pengunjung yang gemar swafoto.
Salah satu spot untuk berfoto adalah sebuah area hijau yang memiliki ayunan, taman vertikal, dan area untuk duduk lesehan.
Kendati demikian, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan oleh wisatawan saat hendak berkunjung ke De Park.
“Biasanya kalau pagi pada akhir pekan dikunjungi orang-orang yang sepedaan juga, mereka pada nongkrong. Tapi mereka enggak boleh gowes di dalam kawasan,” tutur Laurensia.
Adapun hal ini berkaitan dengan konsep De Park yang sengaja dibuat sebagai tempat yang ramah untuk pejalan kaki.
Alhasil, jalur dan tata ruangnya dalam kawasan wisata dan kulineran ini dibuat hanya cukup untuk dilalui oleh orang yang sedang jalan-jalan santai.
Baca juga:
“Sepeda harus dituntun. Skateboard juga, karena di sini tempatnya kecil, akan mengganggu orang yang jalan-jalan. Tapi sepeda dan skateboard bisa dipakai di luar kawasan De Park,” imbuh dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.