KOMPAS.com – Tes Covid-19 yang dilakukan sebelum keberangkatan dan setelah kedatangan masih menjadi sumber kecemasan utama bagi banyak orang.
Banyak orang khawatir terpaksa membatalkan perjalanan, jika dinyatakan positif sebelum berangkat, atau lebih buruk lagi harus dikarantina karena dinyatakan positif dalam perjalanan atau setelah sampai.
Untuk musim panas yang akan datang, Uni Eropa berencana mengutak-atik gagasan itu, sehingga memungkinkan orang untuk bepergian lebih bebas dengan menghapus pembatasan pengujian di banyak negara, seperti dikutip Kompas.com dari Travel Daily Media, Rabu (02/01/2022).
Pada musim panas 2021, beberapa negara Eropa melakukan membatalkan persyaratan pengujian untuk semua pelancong yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
Beberapa negara di Eropa yang menghapus syarat tes Covid-19 bagi para pelancong yang datang ke negara mereka antara lain:
Spanyol melihat adanya peningkatan kunjungan pariwisata setelah menghapus syarat pengujian terhadap para pelancong yang telah divaksin lengkap.
Jumlah pelancong yang datang jauh lebih besar daripada negara-negara yang masih memberlakukan aturan pengujian.
Baca juga: Swedia Cabut Syarat Hasil Negatif Covid-19 bagi Turis Asing
Inggris juga sudah mulai melakukan hal sama pada 11 Februari 2021 dan resmi menghapus persyaratan pengujian bagi pengunjung yang telah divaksinasi penuh.
Turis yang divaksinasi lengkap dan ingin pergi ke Siprus, Swedia, dan Swiss juga tak perlu melakukan pengujian Covid-19.
Sementara itu, Uni Eropa sedang mengejar strategi perjalanan baru yang disederhanakan dan akan menghilangkan persyaratan pengujian di lebih banyak negara.
Tetangga Indonesia, Singapura juga telah menghapus syarat pengujian bagi pelancong yang telah divaksinasi dan yang sudah pulih dari Covid-19.
Ini dilakukan dalam upaya memulihkan kepercayaan publik terhadap perjalanan internasional.
Begitu pula di Karibia dan Amerika Latin. Akan lebih sulit menemukan negara-negara di sana yang menuntut pengujian daripada yang tidak.
Sebagian besar ahli epidemiologi merasa bahwa jumlah kasus dalam pandemi covid-19 tidak sebanyak dulu.
Oleh karena itu, bahaya dan hambatan yang terkait dengan pelacakan setiap kasus dianggap tidak lagi sebanding dengan bahaya ekonomi dan sosial yang harus dipulihkan secara bertahap. Begitu pula dengan sektor pariwisata.
Baca juga: 22 Negara Ini Masuk Daftar Risiko Tertinggi untuk Perjalanan akibat Covid-19
Sebagian negara masih menerapkan aturan pengujian bagi pelancong yang akan masuk ke negaranya. Salah satunya Australia.
Saat tiba di Australia, tes PCR tidak lagi diperlukan, namun tes ceoat antigen tetap diperlukan. Namun, tes PCR akan diperlukan 72 jam sebelum keberangkatan.
Pengujian sebelum penerbangan itu mempersulit warga Australia untuk bepergian ke luar negeri.
Orang-orang cukup ketakutan dengan kemungkinan terjebak di luar negeri dan tidak dapat naik pesawat kembali ke Australia jika dinyatakan positif covid-19.
Baca juga: Wisatawan Pulang Liburan di Luar Negeri Terpapar Covid-19, Ini Kata Sandiaga Uno
Di Indonesia, tes Covid-19 bagi para pelancong dari luar negeri masih diberlakukan.
Apalagi saat ini, kasus varian Omicron tengah melonjak di tanah air.
Aturan terkait Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang berlaku di Indonesia tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 4 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.
Beberapa persyaratan yang harus diikuti oleh PPLN saat kedatangan di Indonesia, yaitu:
Lebih lengkap mengenai aturan terbarh karantina PPLN dapat dibaca pada tautan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.