Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NAWA CAHAYA

Berikut 3 Rekomendasi Ekowisata Sejuk di Ciwidey untuk Pecinta Alam

Kompas.com - 17/02/2022, 17:41 WIB
Aningtias Jatmika,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berada di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terkenal memiliki sejumlah lokasi wisata bernuansa sejuk.

Perjalanan menuju Ciwidey menyuguhkan keindahan hamparan perkebunan teh, stroberi, dan jenis tanaman sayur-sayuran lain. Tak heran, kawasan tersebut kerap menjadi destinasi ekowisata favorit bagi para pelancong dari wilayah Bandung dan sekitarnya.

Untuk diketahui, ekowisata adalah wisata berbasis alam yang menekankan pembelajaran dan kelestarian lingkungan.

Wisata yang memanfaatkan lingkungan alam sebagai obyeknya itu mengutamakan konservasi budaya, pemberdayaan sosial, dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal.

Sambil menunggu situasi pandemi Covid-19 membaik, catat tiga rekomendasi ekowisata di kawasan Ciwidey berikut.

Baca juga: Menemukan Hidden Gem di Pulau Weh, Surga bagi Penggemar Fotografi

1. Kawah Putih

Kawah Putih terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Destinasi ini berlokasi di Desa Alam Endah, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Adapun letusan tersebut meninggalkan cekungan serupa danau dengan air berwarna putih kehijauan. Hutan yang mengelilingi kawah ini semakin menambah suasana alami.

Di Kawah Putih, wisatawan dapat menjumpai Dermaga Ponton yang dibangun menjorok ke arah danau dari tepian. Area ini menjadi salah satu spot foto kesukaan pengunjung. Sebab, dari lokasi ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam danau vulkanik yang mengeluarkan asap dari dekat.

Titik foto favorit pengunjung di Kawah Putih Ciwidey lain adalah Skywalk Cantigi. Di jembatan yang terbuat dari bambu dan tali tambang sepanjang 500 meter ini, wisatawan dapat melihat hamparan Kawah Putih Ciwidey dari ketinggian.

Kemudian, jika ingin menyaksikan matahari terbit atau sunrise dari atas bukit, Sunan Ibu merupakan spot yang tepat.

Baca juga: Danau Semayang, Habitat Pesut Mahakam yang Nyaris Punah

Meski kondisi cahaya cenderung minim (low-light) saat matahari terbit, pengunjung tetap dapat mengabadikan momen tersebut, asalkan menggunakan kamera canggih.

Salah satunya adalah kamera yang tersemat pada smartphone realme 9 Pro+. Untuk diketahui, realme 9 Pro+ telah didukung sensor kamera Sony IMX766 dan fitur optical image stabilization (OIS) sehingga dapat merekam momen pada low-light secara maksimal.

Menggunakan smartphone tersebut, keindahan Kawah Putih Ciwidey berhasil ditangkap oleh fotografer dan Editor in Chief National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim.

Melalui program bertajuk Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia, Didi dan tujuh fotografer lain berburu foto keindahan alam di sejumlah destinasi wisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Adapun program tersebut merupakan hasil kerja sama realme Indonesia dan National Geographic Indonesia. Anda dapat melihat hasil foto mereka melalui tautan berikut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com