Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO

Kompas.com - 01/03/2022, 20:53 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

6. Tari saman (2011)

Tari Saman adalah tarian tradisional dari dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh. Para penari duduk berjajar dengan rapat.

Mereka bertepuk tangan, menepuk dada, paha, dan lantai, serta menjentikkan jari, mengayunkan dan memutar tubuh serta kepala dengan kompak sesuai irama.

Para penari tersebut menggunakan kostum berwarna hitam dengan balutan kain warna-warni motif gayo.

Mereka menari dengan kompak diringi lagu berbahasa Gayo.

Baca juga: Tari Saman: Asal, Gerak dan Pola Lantai

7. Noken (2012)

Perempuan di Wamena menggunakan noken di kepalanya DOK. Shutterstock/Billy Julius KreyShutterstock/Billy Julius Krey Perempuan di Wamena menggunakan noken di kepalanya DOK. Shutterstock/Billy Julius Krey

Noken adalah tas tradisional asal Papua yang biasanya dibawa dengan menggunakan kepala. Bentuknya seperti jaring atau anyaman, berbahan dasar serat kayu.

Noken umumnya digunakan untuk membawa hasil perkebunan, tangkapan dari laut atau danau, barang belanjaan, dan lainnya.

Masyarakat Papua juga kerap menggunakan Noken pada untuk upacara perayaan tradisional atau diberikan sebagai simbol khas Papua.

Baca juga: Asal Usul Songket yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

8. Tiga genre tari tradisional Bali (2015)

Tari rejang renteng yang memiliki makna renta atau tua atau bisa juga sudah berkeluarga dan ditarikan oleh sosok ibu dalam pola tarian yang sederhana dengan olah rasa, bukan olah ragaAntaranews Tari rejang renteng yang memiliki makna renta atau tua atau bisa juga sudah berkeluarga dan ditarikan oleh sosok ibu dalam pola tarian yang sederhana dengan olah rasa, bukan olah raga

Tiga genre tari tradisional Bali diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Tiga tari tersebut meliputi tari sakral (wali), semi sakral (bebali), dan tari tradisional yang dapat dinikmati masyarakat luas (bebalihan).

Mengutip Kompas.com, Kamis (06/12/2015), tiga jenis tersebut tari tradisional Bali tersebut memiliki penggunaan yang berbeda.

Tari wali adalah tarian sakral yang digunakan untuk upacara keagamaan. Meliputi, tari Rejang, tari Sanghyang Dedari, dan tari Baris Upacara.

Sedangkan, tari bebali merupakan tarian tradisional semi sakral biasanya digunakan untuk pelengkap atau pengiring keagamaan. Meliputi, tari Putu, tari Topeng, drama tari Gambuh, dan drama tari Wayang Wong.

Jenis terakhir, yakni tari bebalihan atau balih-balihan adalah jenis tarian untuk hiburan yang biasa disajikan untuk wisatawan. Tarian ini biasa ditampilkan pada acara-acara misalnya di hotel atau tempat-tempat wisata yang menyajikan tarian bebalihan.

Antara lain, tari Legong Keraton, tari Joged Bumbung, dan tari Barong Ket 'Kuntisraya'.

Baca juga: Ini 9 Tari Bali yang Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com