Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO

Kompas.com - 01/03/2022, 20:53 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia tengah mengusulkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) atau Intangible Culture Heritage (ICH) kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Hingga 2021 lalu, Indonesia telah memiliki 12 warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO. Pengakuan dari UNESCO tersebut diberikan kepada Indonesia sejak 2008 lalu.

Warisan budaya tak benda Indonesia berasal dari kekayaan budaya dari berbagai daerah. Berikut daftar 12 warisan budaya tak benda Indonesia berdasarkan situs Intangible Culture Heritage UNESCO.

Baca juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

1. Kesenian wayang (2008)

Ilustrasi wayang kulit.WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi wayang kulit.

Kesenian wayang berasal dari Pulau Jawa yang dan berkembang selama 10 abad di kerajaan-kerajaan Jawa dan Bali. Ada dua jenis kesenian wayang, yakni wayang golek dan wayang kulit.

Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang, diiringi musik dari gamelan dan penyanyi yang disebut sinden. Kesenian wayang mengangkat kisah mitos dari Indonesia, Persia, dan lainnya.

Kisah yang diangkat mengandung nilai-nilai moral hingga kritik sosial. UNESCO menetapkan kesenian wayang sebagai warisan budaya tak benda pada 2008.

Baca juga: 7 Warisan Budaya UNESCO yang Terancam Akibat Perang Rusia-Ukraina

2. Keris (2008)

Ki Empu Sungkowo Harumbrojo menunjukkan keris yang telah jadi di ruang pameran di rumah tempa miliknya di Dusun Gatak, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Jumat (3/9/2021). Seni Tempa Pamor Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo yang merupakan empu keris keturunan Kerajaan Majapahit. Dia menerima pembuatan keris yang dijual ke sejumlah kota Tanah Air hingga Amerika, Singapura dan Malaysia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ki Empu Sungkowo Harumbrojo menunjukkan keris yang telah jadi di ruang pameran di rumah tempa miliknya di Dusun Gatak, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Jumat (3/9/2021). Seni Tempa Pamor Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo yang merupakan empu keris keturunan Kerajaan Majapahit. Dia menerima pembuatan keris yang dijual ke sejumlah kota Tanah Air hingga Amerika, Singapura dan Malaysia.

Pada tahun yang sama, UNESCO juga menobatkan keris sebagai warisan budaya tak benda. Keris merupakan senjata sekaligus benda spiritual karena dianggap memiliki kekuatan magis.

Keris berasal dari tanah Jawa pada abad ke-10, dan mulai menyebar hingga ke seluruh Asia Tenggara. Bilah keris biasanya tipis dengan bentuk asimetris dan terbuat dari logam.

Sementara, sarung keris terbuat dari kayu, dan bahan lainnya, seperti gading dan emas. Perajin keris yang disebut dengan empu biasanya merupakan orang yang sangat dihormati serta memiliki pengetahuan tinggi mengenai sastra, sejarah, dan ilmu gaib.

Baca juga: Asal Usul Keris, Makna, dan Alasan Bentuknya Melengkung

3. Batik (2009)

Batik bermotif kerang merupakan salah satu produk ekonomi kreatif best-seller di Kabupaten Situbondo.DOK. Kemenparekraf Batik bermotif kerang merupakan salah satu produk ekonomi kreatif best-seller di Kabupaten Situbondo.

Batik adalah kain yang dilukis menggunakan cairan dari lilin malam dengan alat bernama canting. Para perajin batik melukis berbagai motif batik menggunakan tangan.

Motif batik sangat beragam mulai dari pola, bunga, hewan, dan lainnya. Mengutip Kompas.com, Selasa (02/02/2020), kain yang digunakan untuk membuat batik pada awalnya menggunakan hasil hasil tenunan masyarakat.

Sekitar abad ke-19, mulai dikenal kain putih impor sebagai bahan baku batik. Saat ini, jenis kain yang dapat digunakan untuk batik pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera.

Baca juga: 10 Daerah Penghasil Batik di Indonesia, dari Pekalongan, Yogyakarta, hingga Jambi

4. Pendidikan dan pelatihan batik (2009)

Tak hanya produk batik, UNESCO juga menobatkan pelatihan dan pendidikan batik di Pekalongan, Jawa Tengah sebagai warisan budaya tak benda.

Pekalongan, yang terkenal sebagai kota batik, bahkan memiliki Museum Batik. Pengelola Museum Batik Pekalongan memprakarsai program pendidikan dan pelatihan batik pada 2005, bekerja sama erat dengan dinas pendidikan setempat.

Tujuannya untuk mentransmisikan warisan budaya batik kepada generasi mudah, guna menjaga kelestariannya.

5. Angklung (2010)

Angklung khas Jawa Barat.DOK. SHUTTERSTOCK Angklung khas Jawa Barat.

Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari dua sampai empat pipa bambu dengan beragam ukuran, kemudian dilekatkan pada kerangka bambu dan diikat dengan tali rotan.

Cara memainkannya cukup sederhana, yaitu satu tangan memegang bagian atas angklung dan tangan lain memegang bagian bawahnya.

Selanjutnya, pemain dapat menggoyangkan angklung sehingga menyebabkan pipa-pipa bambu yang menyusun angklung saling berbenturan dan menghasilkan bunyi nada tertentu.

Setiap angklung menghasilkan satu nada, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk menghasilkan melodi.

Baca juga: 9 Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia

6. Tari saman (2011)

Pertunjukan Tari Saman di Retorik Night, Discover Indonesia.Dok. Discover Indonesia 2021 Pertunjukan Tari Saman di Retorik Night, Discover Indonesia.

Tari Saman adalah tarian tradisional dari dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh. Para penari duduk berjajar dengan rapat.

Mereka bertepuk tangan, menepuk dada, paha, dan lantai, serta menjentikkan jari, mengayunkan dan memutar tubuh serta kepala dengan kompak sesuai irama.

Para penari tersebut menggunakan kostum berwarna hitam dengan balutan kain warna-warni motif gayo.

Mereka menari dengan kompak diringi lagu berbahasa Gayo.

Baca juga: Tari Saman: Asal, Gerak dan Pola Lantai

7. Noken (2012)

Perempuan di Wamena menggunakan noken di kepalanya DOK. Shutterstock/Billy Julius KreyShutterstock/Billy Julius Krey Perempuan di Wamena menggunakan noken di kepalanya DOK. Shutterstock/Billy Julius Krey

Noken adalah tas tradisional asal Papua yang biasanya dibawa dengan menggunakan kepala. Bentuknya seperti jaring atau anyaman, berbahan dasar serat kayu.

Noken umumnya digunakan untuk membawa hasil perkebunan, tangkapan dari laut atau danau, barang belanjaan, dan lainnya.

Masyarakat Papua juga kerap menggunakan Noken pada untuk upacara perayaan tradisional atau diberikan sebagai simbol khas Papua.

Baca juga: Asal Usul Songket yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

8. Tiga genre tari tradisional Bali (2015)

Tari rejang renteng yang memiliki makna renta atau tua atau bisa juga sudah berkeluarga dan ditarikan oleh sosok ibu dalam pola tarian yang sederhana dengan olah rasa, bukan olah ragaAntaranews Tari rejang renteng yang memiliki makna renta atau tua atau bisa juga sudah berkeluarga dan ditarikan oleh sosok ibu dalam pola tarian yang sederhana dengan olah rasa, bukan olah raga

Tiga genre tari tradisional Bali diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Tiga tari tersebut meliputi tari sakral (wali), semi sakral (bebali), dan tari tradisional yang dapat dinikmati masyarakat luas (bebalihan).

Mengutip Kompas.com, Kamis (06/12/2015), tiga jenis tersebut tari tradisional Bali tersebut memiliki penggunaan yang berbeda.

Tari wali adalah tarian sakral yang digunakan untuk upacara keagamaan. Meliputi, tari Rejang, tari Sanghyang Dedari, dan tari Baris Upacara.

Sedangkan, tari bebali merupakan tarian tradisional semi sakral biasanya digunakan untuk pelengkap atau pengiring keagamaan. Meliputi, tari Putu, tari Topeng, drama tari Gambuh, dan drama tari Wayang Wong.

Jenis terakhir, yakni tari bebalihan atau balih-balihan adalah jenis tarian untuk hiburan yang biasa disajikan untuk wisatawan. Tarian ini biasa ditampilkan pada acara-acara misalnya di hotel atau tempat-tempat wisata yang menyajikan tarian bebalihan.

Antara lain, tari Legong Keraton, tari Joged Bumbung, dan tari Barong Ket 'Kuntisraya'.

Baca juga: Ini 9 Tari Bali yang Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda

9. Kapal Pinisi (2017)

ilustrasi Kapal Pinisi Dok. Pelni ilustrasi Kapal Pinisi

Mengutip Kompas.com, Rabu (23/09/2020), kapal pinisi merupakan kapal kapal layar tradisional yang dibuat oleh Suku Bugis dan Suku Makassar di Bulukumba, Sulawesi Selatan sejak abad ke-14. Kedua suku itu dikenal sebagai pelaut yang tangguh.

Dalam naskah lontar La Galigo diceritakan kapal pinisi pertama kali dibuat oleh Putra Mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading. Alkisah, sang putra mahkota berlayar ke China untuk melamar seorang putri.

Namun ketika hendak pulang, kapalnya diterjang gelombang dan terbelah tiga. Bangkai kapalnya terdampar ke Desa Ara, Tanah Lemo, dan Bira.

Warga desa kemudian berusaha merakit kembali kapal tersebut sehingga kapal yang berhasil dirakit kembali diberi nama kapal Pinisi.

Baca juga: Desa Ara di Bulukumba Sulsel Bakal Punya Wisata Kapal Phinisi

10. Pencak Silat (2019)

Warisan budaya nenek moyang Indonesia, Pencak SilatCreative Commons/Deni Dahniel Warisan budaya nenek moyang Indonesia, Pencak Silat

Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Tanah Jawa dan Sumatera. Tak hanya unsur olahraga, pencak silat juga mencakup aspek mental, spiritual, dan seni.

Gerak dan gaya pencak silat sangat dipengaruhi oleh unsur seni, meliputi kesatuan tubuh dan gerak sesuai dengan musik pengiringnya.

Masing-masing daerah memiliki jurus, gaya, musik pengiring, dan peralatan pendukung (kostum dan senjata tradisional) yang berbeda-beda.

Baca juga: Jenis-jenis Sikap Pasang dalam Pencak Silat

11. Pantun (2020)

Pantun merupakan bentuk karya sastra syair atau puisi Indonesia dan Melayu, yang digunakan untuk mengungkapkan ide dan emosi yang rumit.

Pada umumnya, pantun terdiri dari empat baris dan memiliki sajak a-b-a-b. Pantun dapat disampaikan bersama dengan iringan musik, maupun dalam bentuk lagu dan tulisan. Pantun biasanya dibacakan pada acara pernikahan, ritual adat, dan upacara resmi.

Baca juga: Tradisi Pantun Melayu: Pengertian, Jenis, dan Contoh

12. Gamelan (2021)

gamelan musician from Bali Indonesia - 10/23/2016Shutterstock/Ike Irawati gamelan musician from Bali Indonesia - 10/23/2016

Gamelan adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa dan Bali.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/12/2019), ensiklopedia Britannica (2015) menjelaskan bahwa gamelan terdiri dari gong, kenong, gambang, celempung, dan alat musik pendamping lainnya.

Gamelan merupakan kesatuan utuh yang dimainkan secara bersama sehingga menghasilkan harmoni nada. Kesenian gamelan biasanya dimainkan pada acara ritual keagamaan, upacara, teater tradisional, festival, dan konser.

Beberapa relief di Candi Borobudur menggambarkan instrumen gamelan. Ini berati, kesenian gamelan sudah menjadi keseharian masyarakat sejak abad ke-9.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Gamelan Indonesia Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com