Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 April, Wisatawan Medis Bisa Berobat ke Malaysia Tanpa Karantina

Kompas.com - 24/03/2022, 05:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malaysia akan membuka perbatasan pintu masuk negaranya, Jumat (01/04/2022), setelah hampir dua tahun ditutup. Para pelancong yang ingin bepergian untuk keperluan wisata maupun medis bisa semakin mudah memasuki Negeri Jiran.

Dalam masa periode transisi menuju endemi Covid-19 di Malaysia, para pelancong tidak perlu lagi untuk menjalani karantina. Dengan syarat, wajib sudah vaksinasi dua dosis.

Baca juga:

Chief Executive Officer Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Mohd Daud Mohd Arif mengatakan, pembukaan perbatasan sepenuhnya pada 1 April berarti berbagai rumah sakit dan perjalanan wisata berbasis kesehatan siap menyambut kembali pelancong dari Indonesia.

"Kembali dibukanya perbatasan Malaysia pada Jumat depan, 1 April, akan memberikan kesempatan bagi wisatawan medis untuk menerima perawatan terbaik," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pullman Central Park, Jakarta Barat, Rabu (23/03/2022).

Ia menambahkan, tak hanya bagi wisatawan medis yang ingin berobat, tersedia juga paket-paket wisata berbasis kesehatan yang ditujukan untuk pelancong yang sekedar ingin melakukan health screening (pemeriksaan kesehatan).

"Ada juga paket-paket untuk orang-orang yang menemani wisatawan medis, atau yang tidak ada penyakit tapi ingin medical check-up atau health screening," tambahnya.

Salah satu contohnya adalah paket 10 hari 9 malam berwisata di Langkawi. Dalam paket tersebut, pelancong dapat mengunjungi tempat-tempat wisata sekaligus mengecek kesehatan mereka secara menyeluruh di rumah sakit yang tersedia.

Jika hasilnya ternyata ada suatu penyakit maupun tidak ada penyakit, para pelancong tetap bisa melanjutkan wisata di Malaysia. Namun, untuk yang ternyata memiliki keluhan, akan diberikan perawatan tertentu.

Baca juga:

Syarat memasuki Malaysia

Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia.PEXELS/ZUKIMAN MOHAMAD Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia.

Meski bebas karantina, pelancong yang memasuki Malaysia tetap diharuskan mengikuti syarat pengujian tes Covid-19 untuk memastikan keamanan dan kenyamanan.

"Wisatawan yang sudah vaksin dua dosis wajib membawa hasil tes PCR negatif tidak lebih dari 48 jam sebelum ke Malaysia. Lalu saat tiba di Malaysia, mengikuti tes Covid-19 Rapid Test Kit-Antigen (RTK-Ag) dalam waktu 24 jam," ia menjelaskan.

Baca juga:

Dalam masa transisi ke arah endemi ini, Pemerintah Malaysia dan MHTC juga memastikan keselamatan pengunjung dan rakyat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Malaysia tetap menerapkan pembatasan jarak, pemakaian masker, membersihkan tangan, termasuk di tempat-tempat wisata. Bahkan pelaksanaannya lebih ketat untuk menjamin dan memastikan keselamatan kedua belah pihak," tegas Mohd Daud Mohd Arif.

Untuk diketahui, ada sekitar 79 rumah sakit mitra dari MHTC. Beberapa di antaranya seperti Ramsay Sime Darby Healthcare, Sunway Medical Centre, Gleneagles Hospital Penang, dan Island Hospital Penang.

Sementara, terdapat empat mitra wisata berbasis kesehatan yaitu Tourism Malaysia, Tourism Johor, Tourism Selangor, dan Sarawak Tourism Board.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com