BORONG, KOMPAS.com - Leluhur orang Manggarai Raya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki warisan asli.
Warisan budaya itu berkaitan dengan tata krama dan sopan santun saat melakukan upacara ritual adat, upacara kampung, dan saat bertamu di rumah keluarga.
Sebelum mengenal produk modern celana pendek dan celana panjang, orang Manggarai memiliki warisan yang terus dilestarikan.
Baca juga: Pantai Mbolata di Manggarai Timur, Lihat Indahnya Gunung Komba dan Inerie
Warisan budaya itu yakni budaya Tengge dan Deng saat mengenakan pakaian adat maupun pakaian sehari-hari.
Budaya itu dienkulturasi dalam perayaan pembasuhan kaki dua belas Rasul pada perayaan Kamis Putih. Sebanyak 12 Rasul mengenakan tengge saat mengenal ritus pembasuhan kaki oleh Tuhan Yesus.
Seperti perayaan Kamis Putih, 14 April 2022 di Gereja Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Josef Freinademetz Waelengga, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Goa Alam di Manggarai Timur, Tidak Kalah Indah dari Goa Pindul Yogyakarta
Sebanyak 12 Rasul mengenakan lipa songke, kain songke dengan budaya Tengge dipadukan dengan topi songke di bagian kepala serta memakai baju kemeja putih.
Dosen Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT Adi M Nggoro kepara Kompas.com, Jumat (15/4/2022) menjelaskan, dari judul ini dapat dibedah dua hal pokok, tradisi deng oleh perempuan dan tradisi tengge yang dilakukan laki-laki.
Namun spesifikasi kajian ini adalah implementasi enkulturasi budaya tengge dalam Misa Kamis Putih oleh 12 Rasul.
Pertama, Deng adalah pengenaan kain sarung (towe songke atau lipa songke) oleh Perempuan Manggarai yang menutupi setengah badan ke bawah mulai perut (di atas pusar: eta mai putes) sampai sejajar tumit. Deng selalu berbarengan dengan baju kebaya yang lengan panjang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.