Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Ile Mauraja di Lembata NTT, Nikmati Dua Gunung dalam Satu Perjalanan

Kompas.com - 09/05/2022, 18:31 WIB
Markus Makur,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga memiliki gunung-gunung cantik untuk didaki. Salah satunya adalah Gunung Ile Mauraja di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.

Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.080 meter di atas permukaan laut (mdpl). Salah satu keunikannya adalah pendaki akan sekaligus mendaki dua gunung saat menuju puncak Gunung Ile Mauraja.

Itulah pengalaman yang kembali dinikmati dua warga Jakarta bernama Diego dan Robert Bala yang bergabung dengan pendaki setempat Naris dan Afi. Ada 2 lagi pendaki dari Lewoleba (Erlin dan Farah).

Baca juga: Pantai Mbolata di Manggarai Timur, Lihat Indahnya Gunung Komba dan Inerie

Rombongan berangkat dari desa pusat Lerek (sekitar 1,5 kilometer (km) menuju lereng gunung Ile Mauraja.

Enam pos pendakian Gunung Ile Mauraja NTT

Robert Bala melalui kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (4/5/2022), mengatakan bahwa pendaki harus berkendara sepanjang 45 km atau sekitar 2 jam dari Ibu Kota Kabupaten Lembata, Lewoleba sampai kawasan Gunung Ile Mauraja.

Kondisi jalan bebatuan dengan jalan aspal yang tidak sempurna, membutuhkan kehati-hatian para pengendara. Saat musim hujan, genangan lumpur bisa ditemukan di beberapa titik. Saat kemarau, debu setebal 5 cm bisa menjadi gangguan serius.

Sampai Lamaheku, para pendaki perlu melapor ke kepala dusun Fransiskus Bala Lajar yang rumahnya berdekatan dengan pos pertama. Ada loket kecil yang seharusnya para pendaki bisa menuliskan namanya.

Dari pos pertama, pendaki berjalan sekitar 500 meter lewat jalan Rabat yang bisa dilewati kendaraan roda empat. 100 meter sebelumnya adalah tanah pasir yang sisinya mudah longsor.

Selanjutnya para pendaki akan sampai pada pos kedua yang sekaligus mulai dengan pendakian. Awalnya terdapat 210 anak tangga. Namun, setelah itu terdapat sekitar 100 meter yang cukup terjal.

"Pendaki sesekali harus menapaki rumput yang berada di sisi kiri dan kanan jalur pendakian. Kalau tidak berhati-hati, pendaki bisa terjatuh," kata Robert.

Baca juga: 12 Pantai di Manggarai Timur NTT, Cocok Dikunjungi Saat Libur Panjang

Pos ketiga adalah Kedukok Ore. Pendaki umumnya bisa berjalan dengan santai sepanjang 500 sambil menikmati semilir angin.

Para pendaki juga mulai perlahan menyaksikan hamparan perbukitan sambil melihat desa Lerek, Atakore, dan Lewogeroma. Tampak pula dataran rendah di Waiteba yang pernah jadi pusat kecamatan Atadei, tetapi dilanda tsunami tahun 1979.

Jalur mulai menanjak

Namun kondisi tanah berkapur dengan bagian tertentu yang terjal, harus membuat para pendaki ektra berhati-hati.

Dari jalur tiga hingga empat, jalurnya seperti punggung kuda yang mana di tiap sisinay terdapat jurang yang cukup curam.

Dianjurkan para pendaki mengikuti jalan yang biasanya dilewati pendaki dan tidak mencari jalan baru karena memiliki resiko tergelincir.

Baca juga: Puncak Waringin, Tempat Terbaik Nikmati Senja di Labuan Bajo NTT

Di Pos keempat, pemandangan menjadi lebih indah. Dari sisi kiri, bisa terlihat hamparan jalan menuju Dulir (melalui Waibura) dengan hamparan bukit yang indah menawan. Terlihat juga hamparan pantai Waibura.

Selanjutnya para pendaki hanya butuh sekitar 15 menit lagi untuk sampai di pos kelima. Terdapat batu yang diyakini masyarakat setempat sebagai tempat keramat.

Pendaki bisa meninggalkan uang di sana. Sebaiknya, tinggalkan koin dan bukan uang kertas agar tetap tahan jika terkena hujan.

Baca juga: 5 Air Terjun Unik di Manggarai Timur NTT, Ada yang Punya Sarang Walet

Karena dianggap keramat, tidak dilarang bagi para pendaki untuk meluangkan waktu berdoa, sebagai syukur atas perjalanan yang telah dilewati. Untuk masyarakat setempat, tempat keramat itu biasanya digunakan untuk meminta hujan bila kemarau berkepanjangan.

Puncak Ile Mauraja dan panorama kawah Gunung Ile Werung

Dari pos kelima, para pendaki hanya butuh berjalan lagi sekitar 250 meter lagi. Para pendaki akan menurun di sebelah selatan hingga sampai di pos keenam.

Di situlah para pendaki akan disuguhi panorama Gunung Ile Werung yang oleh masyarakat setempat disebut sebagia Ile Adowajo.

Gunung setinggi 448 mdpl yang meletus pada tahun 1948 ini, menjadi bonus pendakian Gunung Ile Mauraja.

Foto : Gunung Ile Werung di Kabupaten Lembata, NTT. Dokumen PPGA Ile Werung Foto : Gunung Ile Werung di Kabupaten Lembata, NTT.

Inilah bonus yang tidak yang membuat pendakian menjadi sangat sempurna. Para pendaki bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyaksikan kawah gunung Ile Werung yang menganga yang merupakan satu bingkai alam yang sungguh eksotis.

Pendaki bisa melewati waktu berjam-jam mengambil foto terbaik. Inilah bonus yang menghadirkan keindahan memesona menjadikan pendakian gunung Ile Mauraja justru diganjari bonus Ile Werung.

Boleh dibilang, bonus inilah yang membuat pendakian Ile Mauraja berbeda dari pendakain lainnya yang menjadikannya sebagai obyek yang harus dicari dan didaki oleh para pendaki.

Baca juga: Mangrove Mageloo di Sikka, Pilihan Wisata Saat Libur Lebaran di NTT

Tentu momen terindah dari pendakian adalah pagi hari. Bila para pendaki memulai pendakian di pos pertama pada 4 pagi, maka dipastikan panorama sunrise akan menjadi sangat mengasyikan.

Sementara pilihan pendakian siang hari untuk mencapai sunset juga bisa menjadi alternatif, meskipun teriknya matahari akan menjadi tantangan yang tidak mudah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com