Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Melakukan Solo Trekking, Jelajahi Alam Sendirian Tanpa Guide

Kompas.com - 24/05/2022, 08:04 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjajal trekking solo atau tanpa pendamping, terutama saat menjelajahi alam, dapat menjadi kegiatan yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan bagi sebagian orang. 

Kelebihan trekking sendirian adalah bisa menyusun rencana perjalanan tanpa ada campur tangan orang lain. 

Terlebih akan ada banyak pengalaman baru yang bisa didapatkan, karena seseorang harus bisa menghadapi berbagai tantangan yang ditemui selama perjalanan secara mandiri.

Baca juga:

Meski terlihat seru, trekking sendiri tanpa adanya guide atau pemandu memiliki risiko tersendiri. 

Oleh karena itu, guna meminimalisasi terjadinya hal buruk saat melakukan solo trekking tanpa guide, Kompas.com rangkum beberapa tipsnya.

1. Lakukan pada pagi hari

Ketua Umum Gopala Valentara PMPA Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS), Toif Fadzoli, menyarankan agar memulai trekking pada pagi hari.

“Catatan penting kalau trekking solo lebih baik dilakukan pada pagi hari untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Toif kepada Kompas.com, Senin (24/5/2022). 

Seandainya tiba-tiba terjadi hal buruk dalam perjalanan, tim penolong bisa dengan cepat datang, karena untuk menuju lokasi masih mudah dan hari juga masih terang.

Jika malam hari, pencarian akan lebih sulit dan berbahaya karena terhalang kegelapan dan hanya bisa mengandalkan senter dan cahaya bulan. 

Baca juga: 5 Kafe Hits di Bangli Bali, Bisa Nikmati Pemandangan Gunung Batur

2. Membawa alat navigasi sendiri

Ilustrasi peta Pexels/Leah Kelley Ilustrasi peta

Sebelum berangkat, persiapkan alat navigasi, seperti peta ataupun Global Positioning System (GPS). 

Jangan sampai melupakan dua benda tersebut saat melakukan solo trekking, karena tanpanya seseorang bisa mudah tersesat. 

Selain membawa alat navigasi, pastikan juga sudah bisa membaca peta dan mengoperasikan GPS dengan baik. 

Akan sangat berisiko sekali, jika seseorang berani melakukan solo trekking tanpa guide, tapi buta arah dan juga tak menguasai navigasi. 

Baca juga: Wisata Alam Gunung Pancar di Sentul, Bisa Apa Saja?

3. Membawa alat komunikasi 

Selama trekking di alam bebas, pastinya akan sulit mendapatkan sinyal untuk berkomunikasi. 

Untuk tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain, wajib membawa walkie talkie atau handy talkie (HT).

HT merupakan sebuah alat komunikasi yang bisa digunakan untuk berbicara dengan dua orang atau lebih dengan memanfaatkan gelombang radia. 

“Bawa juga Handy Talkie (HT) yang sudah terhubung sama pihak basecamp (BC),” ucap Toif. 

Membawa HT yang telah terhubung dengan basecamp di sekitar lokasi trekking, akan bermanfaat, apalagi jika terjadi hal yang tak diinginkan. Tim penyelamat bisa segera tahu dan datang untuk memberikan bantuan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com