Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2022, 07:11 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival cahaya akbar di Asia yang digelar rutin setiap tahun, i Light Singapore, akan kembali menerangi Marina Bay di Singapura pada 3 - 26 Juni 2022 mendatang.

Pada pameran kali ini, akan ada 20 instalasi seni yang menggunakan pencahayaan hemat energi serta bahan ramah lingkungan.

Diselenggarakan oleh Urban Redevelopment Authority (URA) dan DBS, festival ini juga akan menawarkan berbagai program menarik yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Baca juga: Wisata ke Singapura Bebas Tes Covid-19 Mulai 26 April

“Dari karya seni yang menggugah pikiran hingga program imersif yang mendorong kebiasaan berkelanjutan, i Light Singapore akan menerangi Marina Bay dengan kaleidoskop warna melalui karya beberapa pemikir paling kreatif di Singapura dan sekitarnya," kata Festival Director and Director (Place Management) URA, Jason Chen, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (26/5/2022).

"Kami berharap dapat menyambut pengunjung kembali ke festival yang sangat dinanti-nantikan ini setelah absen selama dua tahun (karena pandemi)," imbuhnya.

Eksplorasi isu lingkungan dan keberlanjutan

Mengangkat tema Spark of Light, 20 karya seni ciptaan seniman dari 14 negara ini mengambil inspirasi warna violet (ungu).

Warna violet sengaja dipilih karena memiliki energi elektromagnetik paling kuat dalam spektrum yang terlihat. Selain itu, violet juga menandakan kebangkitan indra, mirip dengan percikan ide dalam pikiran seseorang.

Baca juga: Universal Studio Singapore Bakal Punya Wahana Serba Minion

Plastic Whale by Feng Qiao, Liao Qingshuang, Li Jianwen and Craig NeoDok. I Light Singapore 2022 Plastic Whale by Feng Qiao, Liao Qingshuang, Li Jianwen and Craig Neo

Salah satu instalasi yang menjadi sorotan adalah MOTHEREARTH ClimateChange Data Sculpture dari studio media baru Turki Ouchh.

Disajikan dalam kemitraan dengan Marina Bay Sands, proyeksi video di fasad ArtScience Museum ini tersedia untuk umum, seperti dari rekaman cuaca lokal, menjadi suguhan visual menakjubkan yang terdiri dari lampu, warna, dan suara yang bergerak.

Menggunakan artificial intellegence dan algoritme mesin, karya seni ini mengubah data menjadi pengalaman sensorik yang menyenangkan, sambil menyoroti masalah perubahan iklim. 

Baca juga: 5 Aktivitas Wisata Outdoor untuk Keluarga di Singapura

Selanjutnya, ada karya seni yang mengeksplorasi tantangan lingkungan yang dihadapi dunia. Misalnya, karya Plastic Whale oleh Craig Neo dari Singapura, serta Feng Qiao, Liao
Qingshuang dan Li Jianwen dari China.

Karya itu menampilkan paus plastik yang diisi dengan botol dan sisa plastik yang dapat didaur ulang, seolah sedang kesulitan bernapas. Karya seni ini menyoroti penderitaan makhluk-makhluk laut yang berjuang untuk bertahan hidup di rumah mereka yang semakin tercemar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Travel Update
Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Travel Tips
BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Travel Update
4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

Travel Tips
11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

Travel Tips
Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Travel Update
Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Travel Update
5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

Travel Tips
Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com