KOMPAS.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuwan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) memberikan tanggapan soal pembatasan pengunjung yang naik ke Candi Borobudur.
Adapun topik ini menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir lantaran adanya wacana memberlakukan tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp 750.000.
Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.
Baca juga:
Dikutip dari Tribun Jogja, Direktur dan representatif UNESCO Office Jakarta, Mohamed Djelid mengatakan, pihaknya menilai perlu adanya pengaturan pengunjung yang datang.
Namun, pengaturan tersebut bukan berarti pembatasan atau mengurangi pengunjung.
"Kami tidak pernah berbicara tentang pembatasan, kami berbicara tentang manajemen situs."
"Bagaimana mengatur situs dan semua orang (yang datang) bisa menikmatinya," kata Djelid di Kantor Balai Konservasi Borobudur, Jumat (17/06/2022), seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Ia menambahkan, pengelolaan sepenuhnya menjadi otoritas negara, sementara UNESCO hanya bisa memberikan masukan untuk membantu.
Sebab, Candi Borobudur adalah situs warisan dunia yang harus dijaga dan dirawat.
Adapun candi yang berlokasi di Kabupaten Magelang itu ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1991 silam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.