KOMPAS.com - Pada hari Selasa (21/6/2022), pesawat milik maskapai Red Air terbakar akibat rusaknya roda ketika mendarat di Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat (AS).
Dalam video yang beredar di media sosial, kebakaran tersebut menimbulkan kepanikan penumpang. Banyak penumpang berteriak sembari dievakuasi dari badan pesawat dengan perosotan.
Kendati demikian, tidak sedikit pula yang dievakuasi sambil membawa koper, tas, dan barang mereka yang lain.
Baca juga:
Selanjutnya, pada tahun 2019, pesawat milik Aeroflot terbakar ketika melakukan pendaratan darurat di Moskow, Rusia, dan menewaskan 40 orang.
Dilansir dari nytimes.com dari stasiun radio Kommersant FM, sejumlah penumpang terlihat memperlambat proses evakuasi dengan mengambil barang-barang, sementara penumpang di belakang mereka mencoba menyelamatkan diri.
Untuk diketahui, setiap detik sangat berarti dalam keadaan darurat. Walau kenyataannya, jika keadaan tersebut terjadi, tidak semua penumpang tahu bagaimana mereka harus bereaksi, ditambah dengan kepanikan dan ketakutan.
Baca juga: Ini Usia Minimal Bayi yang Boleh Naik Pesawat Menurut Dokter
Dikutip dari Simple Flying, penumpang bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sekaligus keselamatan penumpang lain. Mereka juga diimbau untuk memperhatikan instruksi dari awak kabin dan memahami betapa seriusnya situasi tersebut.
Semakin lambat proses evakuasi, maka kemungkinan untuk selamat juga menipis. Menuruni perosotan sambil membawa barang dapat melukai diri sendiri dan penumpang lain, serta merusak perosotan tersebut sehingga tidak akan bisa dipakai oleh penumpang selanjutnya.
Baca juga:
Hal senada juga disampaikan oleh mantan pilot American Airlines, Mark Weiss.
"Kepanikan akan selalu muncul dalam situasi ini (darurat), tapi jika ada api dan asap, udaranya akan jadi sangat beracun. Jika Anda berdiri dan mencoba mengambil barang dari tempat penyimpanan atas atau berusaha mengambil barang dari bawah kursi, Anda banyak menghabiskan energi dan menggunakan oksigen," tutur Weiss, dikutip dari bbc.com.
Selain itu, lanjutnya, tindakan tersebut mencegah penumpang lain untuk dievakuasi lebih cepat. Menurutnya, menghirup asap dan udara yang beracun merupakan hal paling berbahaya saat terjadi kebakaran.
"Kita lebih menghargai harta daripada akal sehat dan kenyataan akan apa yang terjadi," tambahnya.
Baca juga: 8 Benda yang Dilarang untuk Dibawa ke Kabin Pesawat, Ini Daftarnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.View this post on Instagram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.