KOMPAS.com - Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu satwa endemik Indonesia.
Saat ini, burung khas Bali itu berstatus critical endangered atau hampir punah.
Baca juga: 10 Satwa Endemik Indonesia, Bisa Ditemukan di Berbagai Wilayah
Kabar baik, di tengah upaya konservasi yang dilakukan, angka populasi jalak Bali disebut menuju stabil atau hampir berjumlah 500 ekor.
"Burung curik atau Jalak Bali yang pada 2006 sempat tidak ditemukan di alam dan sekitar 2007 hanya terdapat tujuh sampai 10 ekor sekarang sudah ada sebanyak 452 ekor," kata Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Agus Ngurah Krisna di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Jumat (08/07/2022), seperti dikutip dari Antara.
TNBB mengaku optimis angka populasi Jalan Bali bisa mencapai 500 ekor pada akhir 2022. Adapun 500 ekor dianggap sebagai angka populasi yang stabil.
"Pakar ahli burung menyatakan populasi yang aman itu 500 ekor. Ini sudah mendekati, artinya akan stabil meningkat atau menurun sedikit tergantung dukungan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Ikan Hiu Berjalan, Spesies Endemik yang Rentan Alami Kepunahan
Ia menambahkan, konservasi Jalak Bali sudah dilakukan sejak 1990 melalui Unit Suaka Satwa atau penangkaran, di mana burung tersebut disiapkan untuk nantinya dilepaskan.
View this post on Instagram
Setelah dilakukan konservasi di penangkaran sekitar dua atau tiga bulan, Jalak Bali tersebut dibebaskan di hutan-hutan kawasan Taman Nasional Bali Barat yang dibagi menjadi enam resor dan dipantau langsung oleh polisi hutan.
"Satu resor seluas 3.000 hektar, terdapat enam resor yaitu resor Gilimanuk, Pulau Menjangan, Berumbun, Labuan Lalang, Teluk Terima, dan Anggar Sari. Paling banyak (Jalak Bali) di resor Labuan Lalang dan Teluk Terima," ucapnya.
Baca juga: 7 Hutan Tempat Pengamatan Burung Endemik di Nusa Tenggara Timur
Di resor kawasan hutan, diharapakan sebaran Jalak Bali semakin jauh dan meluas. Dukungan masyarakat dinilai penting untuk mewujudkannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.