Dikutip dari Times of India, ada banyak peristiwa aneh yang tidak dapat dijelaskan terkait Benteng Bhangarh. Sejarahnya pun penuh dengan kesengsaraan dan kesedihan, yang diyakini penduduk setempat dapat menimbulkan kemalangan yang mengerikan.
Ada pula penduduk yang mengatakan bahwa suatu hari, ada tiga orang pemberani yang memutuskan untuk tinggal di benteng itu setelah matahari terbenam. Mereka melakukannya untuk membuktikan apakah benteng itu benar-benar angker dan berhantu.
Baca juga: Kisah Turis Asing di India Terpaksa Isolasi Diri di Goa, Kehabisan Uang untuk Hotel
Namun, meskipun membawa obor untuk penerangan, salah satu dari mereka jatuh ke dalam sumur yang curam. Meski orang tersebut berhasil diselamatkan oleh teman-temannya, namun seperti sudah ditakdirkan, mereka bertiga justru meninggal dalam kecelakaan di jalan saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Benteng yang dianggap sebagai obyek teror selama ratusan tahun ini menyimpan kisah-kisah yang mengerikan. Seiring waktu, tempat tersebut malah kian angker.
Ada dua versi cerita paling terkenal. Cerita pertama, muncul saat pendiri benteng tersebut, Raja Jaipur Madhi Singh, mengunjungi seorang sadhu bernama Baba Balak Nath untuk meminta izin membangun benteng.
Balak Nath mengizinkan, dengan catatan benteng tidak dibangun terlalu tinggi, agar bayangannya tidak menutupi rumah.
Sang raja langsung setuju dan mulai membangun Benteng Bhangarh. Semuanya berjalan baik-baik saja, hingga penerus raja mulai membangun benteng lebih tinggi dari rumah Balak Nath.
Baca juga: Masjid Cheraman Juma di India, Bermula dari Mimpi Seorang Raja Hindu
Hal ini lantas membuat Balak Nath mengutuk benteng tersebut dan mengatakan setiap orang yang tinggal di dalam benteng akan tetap hidup tanpa dilahirkan kembali. Artinya, setiap arwah orang-orang di sana terjebak bersama reruntuhan benteng untuk selamanya.
Sementara cerita kedua muncul dari kisah seorang pendeta ahli ilmu hitam. Pendeta itu jatuh cinta dengan seorang Putri Bhangarh yang kecantikannya sangat tersohor hingga ke luar India, kala itu.
Suatu hari, pendeta mengikuti sang putri ke pasar dan menawarinya ramuan cinta. Namun sang putri menolak ramuan tersebut karena diberi tahu tentang niatnya yang tidak terhormat.
Pendeta tersebut kemudian melemparkan ramuan asmara itu ke batu terdekat yang justru menyebabkan ramuan itu jatuh ke arahnya sendiri, sehingga membuat pendeta meninggal dunia.
Baca juga: Menjelajahi Kakatiya Rudreshwara, Warisan Dunia Terbaru UNESCO di India
Pada saat-saat sebelum dia melepaskan gulungan fananya, pendeta itu mengutuk desa dan benteng agar jatuh dalam kehancuran. Setahun setelah pendeta itu meninggal, seluruh penduduk daerah itu dibantai dalam pertempuran yang besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.