KOMPAS.com – Gunung Prau di Jawa Tengah bisa jadi tujuan pendakian untuk mengisi hari libur.
Adapun jalur pendakian Gunung Prau via Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo paling banyak dilalui para pendaki.
Itu karena Basecamp Gunung Prau via Patak Banteng berada di samping jalan utama Wonosobo-Dieng.
Baca juga: Gunung Prau via Patak Banteng Turun di Dieng, Puas Nikmati Indahnya Alam
Hal itu memudahkan pendaki dari jauh, seperti Jakarta yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Prau.
Mereka tinggal naik bus jurusan Terminal Mendolo, Wonosobo, kemudian lanjut naik bus jurusan Dieng dan turun di Basecamp Patak Banteng.
Agar makin puas dalam melakukan pendakian, kamu bisa naik dari jalur Patak Banteng kemudian turun via jalur Dieng.
Itu karena pendaki bisa mendapat pemandangan berbeda. Selain pemandangan Gunung Sumbing dan Sindoro di Sunrise Camp, Panorama Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian akan menghiasi pandangan di jalur Dieng.
Baca juga: Rute ke Basecamp Prau via Dieng, Bisa Naik Bus Umum
Kompas.com sempat menjajal pendakian Prau via Patak Banteng dan turun Dieng pada Rabu-Kamis (27-28 Juli 2022). Berikut itinerary-nya:
Pendaki bisa memulai pendakian Gunung Prau pada siang atau malam. Namun, Kompas.com lebih menyarankan pendakian siang agar pendaki bisa menikmati matahari terbenam pada sore hari jika cerah.
Siang hari memang panas jika di dataran rendah. Namun di Gunung Prau, udara cukup sejuk. Terlebih, jika kabut menutupi langit dan menghalangi cahaya matahari.
Dengan estimasi pendakian selama 3 jam (berjalan santai), pendaki bisa naik pukul 13.00 WIB dan sampai Sunrise Camp pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Prau Via Kenjuran Tidak Benar Dibuka, Ini Alasannya
Usai memilih tempat terbaik dan mendirikan tenda, pendaki bisa menyaksikan sunset di spot sebelah barat Sunrise Camp.
Malam harinya, pendaki bisa fokus beristirahat di dalam tenda. Para pencinta fotografi malam juga bisa mengeluarkan kameranya untuk memotret indahnya langit malam.
Perlu diketahui, udara malam di Gunung Prau bisa jadi cukup dingin. Pendaki perlu membawa perlengkapan, seperti tenda, jaket tebal, dan sleeping bag agar tidak kedinginan atau bahkan hipotermia.
Keesokan harinya pada pagi hari, sebelum matahari muncul di ufuk timur, pendaki biasanya sudah bangun untuk menyambut sunrise.
Beruntung mereka bisa menyaksikannya dari Sunrise Camp. Berfoto atau membuat timelapse bisa jadi aktivitas untuk dilakukan saat momen sunrise.
Setelah momen sunrise berlalu, pendaki bisa mulai sarapan dan berkemas. Kedua aktivitas itu bisa dilakukan sembari memandang indahnya panorama arah selatan.
Baca juga: 5 Alasan Gunung Prau Cocok untuk Pendaki Pemula
Setelah selesai berkemas, pendaki bisa melanjutkan perjalanan turun. Namun, bukan lewa jalur Patak Banteng lagi, melainkan via jalur Dieng. Jalur ini ada di sebelah utara Sunrise Camp 2.
Turun melalui jalur Dieng, pendaki akan melewati padang sabana yang luas dengan jalur datar di kawasan puncak Gunung Prau. Ada pula pilihan jalur melalui puncak-puncak sebelah barat dengan beberapa tanjakan.
Setelah kawasan Telaga Wurung, jalan mulai menanjak sebentar menuju Puncak Gunung Prau. Di sini, pemandangan ke arah barat tampak begitu indah.
Baca juga: Waktu Terbaik dan Lama Pendakian di Gunung Prau
Terlihat Dataran Tinggi Dieng yang menawan dari ketinggian. Tampak beberapa ikon wisata, seperti Telaga Warna dan Kawah Sikidang. Tampak pula Laut Jawa serta dataran rendah Kabupaten Batang dan Kendal dari balik pepohonan.
Usai puas menikmati panorama, pendaki bisa lanjut turun. Nantinya, akan ada percabangan jalur Kalilembu dan Dieng. Pilih lewat jalur Dieng.
Lihat postingan ini di Instagram
Adapun perjalanan turun dari Sunrise Camp sampai Basecamp Dieng memakan waktu sekitar 3 jam (jalan santai dan menikmati pemandangan).
Setibanya di Basecamp Dieng, pendaki bisa terus berjalan sampai jalan besar yang tidak terlalu jauh. Selanjutnya, naik bus untuk kembali ke Patak Banteng dengan tarif Rp 5.000 per orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.