Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2022, 10:50 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun pola perjalanan (travel pattern) baru sebagai alternatif wisata, guna mendistribusikan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TN Komodo) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada kawasan wisata Pulau Rinca, Goa Batu Cermin, Waterfront, dan beberapa daya tarik lainnya di sekitar Labuan Bajo. Ini yang sedang kita kembangkan sehingga nanti travel pattern ke depan akan mendistribusikan kunjungan wisatawan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing secara daring, Senin (8/8/2022).

Baca juga:

Tidak hanya itu, ujarnya, beragam acara internasional juga akan digelar di Labuan Bajo. 

"Jadi sangat penting untuk kita pastikan bahwa Daerah Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo memang memiliki suatu daya tarik yang berkelas dunia," katanya.

Meski saat ini kapasitas Bandara Komodo bisa menampung hingga 1,1 juta penumpang per tahunnya, namun akan ada pembatasan akibat adanya keterbatasan untuk konservasi.

"1,1 juta wisatawan sekarang bisa ditampung dengan fasilitas airport (bandara) yang baru. Namun karena keterbatasan untuk konservasi yang hanya kurang lebih 200.000 ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, maka akan ada pembatasan," jelasnya.

Pembatasan tersebut, kata dia, harus diimplementasikan agar habitat dan keberlangsungan hidup komodo tetap terjaga.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)HANDOUT/BOPLBF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)

Adapun terkait wewenang pengelolaan TN Komodo, ia menerangkan bahwa hal itu ada di bawah kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT).

"TN Komodo sendiri ada di bawah lingkup dari KLHK dan bekerja sama dengan Pemprov NTT," ujarnya.

Baca juga:

Ia menambahkan bahwa fungsi Kemenparekraf adalah melakukan koordinasi dan komunikasi. 

"Dan Kemenparekraf juga dilibatkan dalam keputusan yang diambil untuk memastikan Labuan Bajo sebagai Daerah Super Prioritas akan memiliki daya tarik wisata, pelayanan, dan juga kemampuan infrastruktur untuk menampung kunjungan wisatawan secara aman dan nyaman," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Balon Udara di Wonosobo 2024 Digelar April, Gratis untuk Umum

Festival Balon Udara di Wonosobo 2024 Digelar April, Gratis untuk Umum

Travel Update
6 Alun-alun di Jawa Barat, Bisa Jadi Tempat Ngabuburit

6 Alun-alun di Jawa Barat, Bisa Jadi Tempat Ngabuburit

Jalan Jalan
100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

Travel Update
Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Jalan Jalan
Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Travel Update
Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Jalan Jalan
Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Travel Update
Tren 'Revenge Travel' Turun Drastis pada 2024

Tren "Revenge Travel" Turun Drastis pada 2024

Travel Update
5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

Hotel Story
6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

Jalan Jalan
Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Jalan Jalan
Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Travel Update
Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com