Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2022, 18:29 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Para delegasi Development Working Group (DWG) G20 yang akan datang ke Belitung pada 7-9 September 2022 akan dikenalkan dengan berbagai spot wisata Belitung.

Termasuk di antaranya island hopping ke gugusan pulau-pulau kecil di utara Pulau Belitung dan mengunjungi museum.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Belitung, Main di Pantai Laskar Pelangi

"Destinasi wisata tetap hopping island yang utama bagi delegasi. Nanti akan melihat kesiapan Museum Maritim. Kalau sudah siap akan kami ajak ke Museum Maritim," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Annyta, Kamis (11/08/2022), seperti dikutip dari Pos Belitung.

Selain itu, delegasi juga akan menawarkan destinasi ke kawasan mangrove berusia sekitar 750 tahun di Pulau Langer, Kecamatan Selat Nasik.

Hutan bakau yang terletak di Pulau Langer Belitung adalah tempat tumbuhnya ekosistem bakau yang disebut sebagai salah satu ekosistem bakau tertua di dunia. Saat ini diperkirakan berusia 750 tahun.DOK PEMPROV BABEL Hutan bakau yang terletak di Pulau Langer Belitung adalah tempat tumbuhnya ekosistem bakau yang disebut sebagai salah satu ekosistem bakau tertua di dunia. Saat ini diperkirakan berusia 750 tahun.

Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hutan mangrove tersebut disebut sebagai salah satu ekosistem bakau tertua.

Usianya yang berkisar 750 tahun didapatkan setelah dilakukan peninjauan oleh Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman pqea Mei 2022. Namun, untuk menemukan usia pastinya masih terus dilakukan penelitian.

Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Pulau Belitung, Wisata ke Pantai Laskar Pelangi

Adapun mangrove Pulau Langer berada di kawasan terpisah dari daratan Pulau Belitung. Jaraknya sekitar 30 menit dari pelayaran dari Tanjungpandan, ibu kota Kabupaten Belitung.

"Wisata alam ini sekaligus memperlihatkan kepada delegasi G20 bahwa masyarakat setempat sangat menjaga alam. Kelestarian alam itu dibuktikan dengan keberadaan bakau berusia ratusan tahun yang tetap hidup dan terjaga," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain itu, akan ada destinasi wisata lain yang juga ditawarkan oleh para pelaku wisata dari ASSPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia). Beberapa di antaranya seperti Bukit Peramun dan Rimba Alam Bahagia.

Baca juga: Jelajah Pulau-pulau di Belitung, Ini 4 Tipsnya

Para delegasi juga bisa membuat eco print dan mengunjungi kawasan bekas tambang Open Pit Nam Salu di Kecamagan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com