KOMPAS.com - Museum Memorial 9/11 di New York dibangun untuk mengenang tragedi serangan 11 September 2001 dan menyimpan sejumlah koleksi sisa-sisa peristiwa yang masih bisa diselamatkan.
Koleksi tetap museum menyimpan lebih dari 21.000 bukti-bukti otentik peristiwa tersebut, termasuk bukti material, pernyataan saksi mata, serta rekam sejarah insiden 11 September 2001.
Baca juga: Koleksi Museum 9/11 AS, Bukti Pilu Selasa Kelabu di WTC
Koleksi museum ini meliputi kartu-kartu ucapan yang dibuat oleh keluarga para korban, puing pesawat yang terselamatkan, peninggalan para korban yang diberikan oleh keluarganya, serta karya seni yang dibuat khusus mengenang tragedi tersebut. Berikut ulasannya.
1. Kartu Memorial
Kartu memorial adalah salah satu koleksi museum 9/11. Kartu-kartu tersebut adalah hasil donasi keluarga dan rekan sejawat. Berikut beberapa koleksi kartu memorial yang ada di Museum 9/11 seperti kartu Patrick John Brown, kapten pemadam kebakaran New York yang saat itu menyelamatkan para korban dari atas gedung.
Kartu tersebut adalah sumbangan dari seniman bernama Keith Piaseczny.
Baca juga: Fakta Museum 9/11 di New York, Penghormatan untuk Para Korban WTC
Ada pula kartu memorial Carlos Lillo yang juga merupakan anggota Pemadam Kebakaran New York sekaligus paramedik. Pada kartunya tertera ucapan doa dari rekan sejawatnya di departemen darurat Pemadam Kebakaran New York.
Selain itu, ada pula kartu memorial Carlos Albert Samaniago, seorang pegawai di Cantor Fitzgerald, World Trade Center saat itu, yang turut menjadi korban.
Selain korban manusia, ada pula kartu memorial yang dipajang sebagai penghormatan terhadap seekor anjing K-9 bernama Zeus turut membantu proses evakuasi.
Pemiliknya, Robert Schnelle, menyumbangkan kartu ini pada museum sebagai tanda pengenang jasa Zeus yang meninggal pada 2002.
Para sukarelawan yang turut berkontribusi kebanyakan berasal dari American Red Cross dan Salvation Army. Namun, tidak menutup kemungkinan sukarelawan bersifat independen. Berikut contoh peninggalannya yang menjadi koleksi Museum 9/11:
Sebuah topi konstruksi milik Charles Kaczorowski disumbangkan ke Museum 9/11. Ia adalah seorang manajer konstruksi untuk Departemen Desain dan Konstruksi Kota New York (DDC). Saat tragedi, ia bekerja di bagian Ground Zero.
Tulisan tersebut menggambarkan dirinya tak ingin tragedi serupa terulang kembali.
Baca juga: 12 Perubahan di Bandara Setelah Peristiwa 9/11, Keamanan Diperketat
Helm berwarna oranye ini juga digunakan oleh seorang sukarelawan bernama Bob Gayer. Ia bekerja untuk membantu para petugas menyelamatkan dan mengevakuasi para korban.
Helm tersebut dilengkapi dengan face shield atau pelindung wajah, pengerat dagu, senter yang ditempelkan dengan selotip pada bagian atas helm, serta pelindung leher.
Thomas McHale, Jr, yang saat itu menjabat sebagai seorang detektif di Gugus Tugas Gabungan Teroris (Joint Terrorism Task Force) dan anggota Port Authority Police officer, menggunakan boots ini saat mengevakuasi korban.
Baca juga: Museum 9/11 di Amerika Serikat Tutup pada 11 September 2022
Sebelumnya, pada pengeboman WTC 1993 ia juga pernah diutus untuk mengevakuasi korban. Kembali, ia membantu mengevakuasi pada tragedi yang terjadi di WTC pada 2001.
Sepatu boots yang ia gunakan berbahan dasar kulit dan baja. Kini kondisi sepatu tersebut sudah usang, tersobek bahkan meleleh akibat panasnya kobaran api.