Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Westminster Abbey, Tempat Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II Digelar

Kompas.com - 19/09/2022, 12:36 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Westminster Abbey merupakan salah satu landmark paling ikonik di London. Tempat ini menjadi tuan rumah prosesi atau upacara pemakaman Ratu Elizabeth II sebelum disemayamkan di Kapel King George VI, Kastel Windsor, London. 

Serangkaian prosesi pemakaman dilangsungkan pada hari ini, Senin (19/09/2022), di beberapa lokasi, termasuk salah satunya Westminster Abbey. 

Baca juga:

Sebelum pukul 11.00 waktu setempat, dikutip dari laman Pemerintah Inggris, peti akan dibawa ke Westminster Abbey untuk Ibadah Pemakaman Kenegaraan yang dipimpin oleh Dekan Westminster.

Upacara ibadah ini dihadiri kepala negara dan pemerintah asing, berbagai orang penting, dan masyarakat hingga sekitar 2.000 orang, serta disiarkan di sejumlah stasiun televisi, seperti dilansir Time.

Gereja bersejarah Westminster Abbey

Gereja dengan arsitektur Gotik ini berlokasi di Westminster, London, Inggris Raya, di sebelah barat Palace of Westminster.

Gereja ini memiliki peranan penting dalam berbagai urusan mulai politik, sosial, hingga budaya di wilayah Inggris selama lebih dari 1.000 tahun.

Baca juga: Daftar 11 Penguasa Inggris Raya Sebelum Ratu Elizabeth II

Westminster Abbey, London, Inggris DOK. Westminster Abbey Westminster Abbey, London, Inggris DOK. Westminster Abbey

Westminster Abbey menjadi tempat untuk penobatan raja dan ratu Inggris, sekaligus pemakaman mereka. Seperti, penobatan William the Conqueror pada tahun 1066.

Selain itu, Westminster Abbey juga menjadi tuan rumah untuk16 pernikahan kerajaan sejak tahun 1100. Terbaru yang diadakan di sini, adalah pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011 lalu.

Baca juga: Westminster Abbey, Lokasi Pernikahan Ratu Elizabeth II, Pemahkotaan, dan Pemakaman

Sejarah pendirian Westminster Abbey

Awal mula keberadaan gereja adalah ketika Raja Edward atau dikenal sebagai St. Edward the Confessor mendirikan istana kerajaannya di tepi Sungai Thames pada 1040. 

Di dekatnya, ada biara Benediktin kecil yang didirikan di bawah perlindungan Raja Edgar dan St Dunstan. Gereja baru tersebut rampung dibangun pada Desember 1065.

Struktur Westminster Abbey yang lama dari Edward the Confessor masih tersisa sedikit pada bangunan yang dibuat oleh Henry III, yaitu lengkungan bundar dan tiang penyangga besar di bagian bawah dan Ruang Pyx di serambiDok. Westminster Abbey Struktur Westminster Abbey yang lama dari Edward the Confessor masih tersisa sedikit pada bangunan yang dibuat oleh Henry III, yaitu lengkungan bundar dan tiang penyangga besar di bagian bawah dan Ruang Pyx di serambi

Namun, Raja Edward I mengalami sakit parah dan meninggal beberapa hari setelah upacara pentasbihan, tepatnya pada 28 Desember 1065. Jenazahnya dimakamkan di depan Altar Tinggi, dan dapat dikunjungi hingga hari ini.

Baca juga: 4 Destinasi Favorit Ratu Elizabeth II, Ada Afrika Selatan dan Malta

Pada pertengahan abad ke-13, Raja Henry III memutuskan untuk membangun gereja itu kembali dengan gaya arsitektur Gotik yang sedang populer.

Di bawah Raja Henry III, Westminster Abbey didesain ulang menjadi lebih dari sekadar biara dan tempat ibadah, tetapi juga tempat penobatan dan penguburan para raja.

Gereja ini ditahbiskan pada 13 Oktober 1269, namun sekali lagi, raja meninggal sebelum bagian tengah gereja dapat diselesaikan.

Baca juga: 7 Hal yang Berubah Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal

Adapun struktur yang lama dari Edward the Confessor masih tersisa sedikit pada bangunan yang dibuat oleh Henry III, yaitu lengkungan bundar dan tiang penyangga besar di bagian bawah dan Ruang Pyx di serambi, dikutip dari laman Westminster Abbey

Dua abad kemudian, menara barat akhirnya selesai pada tahun 1745, dengan didesain oleh Nicholas Hawksmoor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com