Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Sea Walker, Wahana Berjalan di Bawah Laut Tanjung Benoa Bali

Kompas.com - 29/09/2022, 21:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ingin coba wahana yang agak ekstrem dan beda dari yang lain di Bali? Sea walker alias wahana berjalan di bawah laut ini mungkin bisa jadi opsi aktivitas anti-mainstream di Pulau Dewata.

Lokasinya ada di kawasan Tanjung Benoa, hanya sekitar 30 menit perjalanan darat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Baca juga:

"Sebelum melakukan aktivitas, kita pastikan bahwa tamu itu sehat. Safety first. Ada hitam di atas putih, dia harus tanda tangan (di selembar kertas), ada ketentuan di sana, setelah semuanya oke, baru kita turun," tutur pihak manajemen PT Ciwa Sempurna Dive and Water Sports, Nyoman Sariana, kepada Kompas.com dalam Media Trip bersama Traveloka di Bali, Rabu (28/9/2022).

Adapun beberapa ketentuannya, termasuk larangan bagi orang dengan penyakit jantung, penderita epilepsi, penderita asma dan gangguan pernapasan lainnya, serta larangan bagi ibu hamil.

Wisatawan menjajal wahana sea walking di Tanjung Benoadokumentasi PT Ciwa Sempurna Dive and Water Sports Wisatawan menjajal wahana sea walking di Tanjung Benoa

Sariana bercerita, terkadang ada tamu yang berbohong tentang kondisi kesehatannya, dan berakibat fatal.

"Kadang ada tamu yang bohong, misalnya sakit asma, dia enggak bilang, padahal setelah bermain pernah ada kejadian, untungnya selamat. Kalau wanita hamil itu tidak boleh karena kan ada tekanan arus air di bawah sana," jelasnya.

Usai berganti baju, tamu diajak ke laut menggunakan kapal, kira-kira lima menit perjalanan. Peserta yang tidak kuat akan gelombang air kencang atau rentan mabuk laut, dianjurkan meminum obat pereda mabuk perjalanan terlebih dahulu.

Baca juga:

Peserta juga diminta untuk tidak membawa ponsel sebab medan yang dilalui akan penuh dengan air.

Sesampainya di tengah laut, terlihat semacam pos mengapung. Di tempat inilah tamu mengantre untuk menunggu giliran.

Turun dengan memakai helm ke kedalaman tujuh meter

Sebelum nyemplung, peserta wajib menuruni tangga menuju laut terlebih dahulu.

Setelah badan terendam hingga dada, petugas akan memasangkan perlengkapan berbentuk seperti helm astronot yang cukup berat, dan sepasang sepatu khusus.

Menariknya, dengan helm yang sudah tersambung saluran udara ini, kamu bisa bernapas seperti biasa seperti di darat.

Baca juga: Saat Delegasi TWG G20 Nikmati Seni Budaya Bali di Atas Kapal Phinisi..

Namun, terkadang telinga akan sedikit sakit dan berdengung akibat perbedaan tekanan. Peserta bisa mengakalinya dengan menguap atau menelan ludah sesekali.

Nah, di bawah laut nanti sudah ada penyelam yang akan memandu perjalanan, mengawasi, sekaligus mengabadikan fotomu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com