Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desa Wisata dengan Homestay Terbaik Versi ADWI 2022

Kompas.com - 01/11/2022, 22:02 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

4. Desa Wisata Pentagen di Kerinci, Jambi

Desa Wisata Pendung Talang Genting atau Desa Wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ini meraih Juara Harapan Satu untuk kategori Homestay ADWI 2022.

Adapun daya tarik desa berupa wisata buatan berbasis taman wisata air (Taman Pertiwi) yang dibalut sejuknya nuansa alam Kabupaten Kerinci, dikutip Kompas.com (14/9/2022).

Baca juga: 5 Desa Wisata Terbaik Kategori Daya Tarik Pengunjung ADWI 2022

Ada beragam aktivitas dan wahana di taman ini, mulai  dari sepeda air, bermain sepeda gantung, flying fox, hingga memberi makan ikan.

Di sekitar taman air juga disediakan fasilitas bagi pengunjung yang ingin beristirahat atau berkumpul, seperti gazebo. Pohon-pohon berukuran besar yang ada di dekat taman juga kerap dijadikan sebagai wahana untuk pemasangan hammock. 

5. Desa Wisata Hilisimaetano di Nias Selatan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan ketakjubannya terhadap keindahan alam hingga kekayaan budaya lokal di Desa Hilisimaetano, saat berada di Desa Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Rabu (22/6/2022) dalam penganugerahan Desa Wisata Tahun 2022.HENDRIK YANTO HALAWA Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan ketakjubannya terhadap keindahan alam hingga kekayaan budaya lokal di Desa Hilisimaetano, saat berada di Desa Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Rabu (22/6/2022) dalam penganugerahan Desa Wisata Tahun 2022.

Desa wisata Hilisimaetano menduduki peringkat Harapan Dua untuk kategori Homestay ADWI 2022. Desa ini merupakan salah satu pemukiman adat tertua di Nias Selatan yang hingga saat ini memegang teguh nilai adat istiadat dan peninggalan leluhurnya.

Hal itu tercermin dari keberadaan 50 rumah adat yang bangunannya masih terawat sangat baik, meski sempat diterjang tsunami Aceh pada 2004. Kondisi tersebut sempat membuat salah satu rumah adat tertua di desa ini runtuh, seperti dikutip Kompas.com (24/6/2022).

Baca juga: Desa Tertinggi di Pulau Jawa Jadi Pemenang ADWI 2022

Menariknya, sistem pemerintahan yang dijalankan pun masih mengikuti sistem adat, yang mana sistem kepemimpinan adat desa dipegang oleh Si’ulu atau Raja yang merupakan kaum bangsawan Nias.

Sedangkan para cendekiawan atau yang disebut Si’ila berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Selanjutnya ada Sato atau Fa’abanuasa (masyarakat) yang terus bergotong-royong dalam menjaga Lakhömi mbanua (marwah desa).

Tak berhenti sampai di situ, Desa Hilisimaetano juga punya ritual kuno yang dilaksanakan setiap 14 tahun sekali, bernama "Famadaya Harimao".

Pada ritual ini, akan ada prosesi mengarak patung yang menyerupai harimau (lawölö fatao) untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö. Setelah Famadaya Harimao selesai, dilanjutkan dengan membaca doa-doa kuno yang disebut Fo'ere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com