Desa Wisata Pendung Talang Genting atau Desa Wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ini meraih Juara Harapan Satu untuk kategori Homestay ADWI 2022.
Adapun daya tarik desa berupa wisata buatan berbasis taman wisata air (Taman Pertiwi) yang dibalut sejuknya nuansa alam Kabupaten Kerinci, dikutip Kompas.com (14/9/2022).
Baca juga: 5 Desa Wisata Terbaik Kategori Daya Tarik Pengunjung ADWI 2022
Ada beragam aktivitas dan wahana di taman ini, mulai dari sepeda air, bermain sepeda gantung, flying fox, hingga memberi makan ikan.
Di sekitar taman air juga disediakan fasilitas bagi pengunjung yang ingin beristirahat atau berkumpul, seperti gazebo. Pohon-pohon berukuran besar yang ada di dekat taman juga kerap dijadikan sebagai wahana untuk pemasangan hammock.
Desa wisata Hilisimaetano menduduki peringkat Harapan Dua untuk kategori Homestay ADWI 2022. Desa ini merupakan salah satu pemukiman adat tertua di Nias Selatan yang hingga saat ini memegang teguh nilai adat istiadat dan peninggalan leluhurnya.
Hal itu tercermin dari keberadaan 50 rumah adat yang bangunannya masih terawat sangat baik, meski sempat diterjang tsunami Aceh pada 2004. Kondisi tersebut sempat membuat salah satu rumah adat tertua di desa ini runtuh, seperti dikutip Kompas.com (24/6/2022).
Baca juga: Desa Tertinggi di Pulau Jawa Jadi Pemenang ADWI 2022
Menariknya, sistem pemerintahan yang dijalankan pun masih mengikuti sistem adat, yang mana sistem kepemimpinan adat desa dipegang oleh Si’ulu atau Raja yang merupakan kaum bangsawan Nias.
Sedangkan para cendekiawan atau yang disebut Si’ila berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Selanjutnya ada Sato atau Fa’abanuasa (masyarakat) yang terus bergotong-royong dalam menjaga Lakhömi mbanua (marwah desa).
Tak berhenti sampai di situ, Desa Hilisimaetano juga punya ritual kuno yang dilaksanakan setiap 14 tahun sekali, bernama "Famadaya Harimao".
Pada ritual ini, akan ada prosesi mengarak patung yang menyerupai harimau (lawölö fatao) untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö. Setelah Famadaya Harimao selesai, dilanjutkan dengan membaca doa-doa kuno yang disebut Fo'ere.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.