Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Memotret Satwa dari Fotografer Profesional, Kenali Karakter

Kompas.com - 14/11/2022, 12:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memotret suatu obyek, terutama makhluk hidup, merupakan hal yang tidak mudah.

Apalagi, jika obyek tersebut berupa satwa yang pergerakannya tidak dapat diatur.

Baca juga:

Saat berkunjung ke kebun binatang atau lembaga konservasi, seperti salah satunya Taman Safari Indonesia, kamu mungkin saja ingin mengabadikan potret para satwa yang menarik.

Baik itu untuk dokumentasi pribadi maupun untuk diikutsertakan dalam lomba foto.

Untuk bisa mengambil momen-momen tertentu seperti harimau tidur, orangutan yang sedang makan, atau beruang sedang bermain, tentu membutuhkan beberapa kiat. 

Fotografer yang telah lama eksis di jagat fotografi Arbain Rambey dan fotografer di bidang satwa Adhitiya Wibhawa serta Aprison, membagikan beberapa tips bagi pemula yang ingin memotret satwa.

Baca juga: 5 Lokasi untuk Bisa Bercengkerama dengan Satwa Liar Nusantara

Berikut Kompas.com rangkum beberapa tips dalam memotret satwa, seperti disampaikan oleh fotografer profesional.

Tips memotret satwa

1. Sabar menunggu momen

Foto karya Pemenang IAPVC 2022. Juara 1 kategori Endangered Animal, atas nama Aprison (Foto: Macan tutul Jawa)DOK TAMAN SAFARI INDONESIA Foto karya Pemenang IAPVC 2022. Juara 1 kategori Endangered Animal, atas nama Aprison (Foto: Macan tutul Jawa)

Hal pertama yang harus diingat, kata Arbain, adalah untuk tetap sabar dalam mengamati gerakan atau ekspresi hewan. 

"Sabar, amati, cari angle yang bagus, sampai dapat. Jadi artinya foto itu sudah jadi sebelum dibuat. Jadi bayangan dia akan seperti apa, ya tunggu sampai dapat," kata Arbain. 

Bahkan, tak jarang seorang fotografer menghabiskan waktu lebih dari satu atau dua hari untuk berkeliling kebun binatang, demi memperoleh momen yang pas.

Baca juga: 21 Karya Jadi Pemenang Kompetisi Fotografi Taman Safari Indonesia 2022

Oleh karena itu, jangan pernah lengah dan usahakan tetap sabar saat memotret satwa.

2. Memahami karakter satwa

Macaca Maura, kera hitam endemik Sulawesi Selatan yang juga merupakan satwa dilindungi yang banyak di jumpai di tepi jalan poros Maros-Bone, kawasan cagar alam Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.WIKIMEDIA COMMONS/FACHREZA25 Macaca Maura, kera hitam endemik Sulawesi Selatan yang juga merupakan satwa dilindungi yang banyak di jumpai di tepi jalan poros Maros-Bone, kawasan cagar alam Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Selanjutnya, Adhitiya Wibhawa dan Aprison memberikan tips agar pemotret bisa mengenali dan memahami satwa. 

Beberapa momen unik memang berhasil didapat karena keberuntungan, tapi bisa juga karena pengetahuan fotografer. Misalnya, dengan mengenali kapan saja waktu satwa tidur, makan, atau aktif bergerak.

"Kenali perilaku sama reaksi mereka, jadi bisa tanya ke pawangnya atau penjaga di situ. Bisa baca juga di tulisannya, jadi tahu waktu mereka lagi tidur atau berkegiatan," ujar Adhitiya. 

Baca juga: 5 Destinasi untuk Memotret Satwa Liar di Indonesia

Saat berada di lapangan, kata Aprison, berusaha mengenali karakter satwa dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya dapat membantu dalam pengambilan gambar. 

"Amati, karena setiap hewan punya keistimewaannya sendiri. Bisa juga ambil momen yang jarang terjadi, misalnya kita tahu interaksi dia yang seperti ini jarang, bisa langsung jepret," tutur Aprison.

 

3. Perhatikan latar

Para fotografer saat memotret satwa di Taman Safari Prigen Kabupaten PasuruanDok. Taman Safari Prigen Para fotografer saat memotret satwa di Taman Safari Prigen Kabupaten Pasuruan

Menurut Arbain, latar belakang (background) obyek foto juga bisa sangat memengaruhi hasil pengambilan gambar.

Misalnya, macan kumbang hitam yang sedang berada di tengah pepohonan tentu menjadikan warnanya kontras dan indah.

"Perhatikan background, itu mempengaruhi foto secara keseluruhan," tuturnya. 

Baca juga: Panduan Wisata ke Taman Safari Prigen, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

Dalam mengambil gambar, kamu juga bisa memanfaatkan fitur auto focus tracking. Sebab, gerakan satwa yang cepat harus diabadikan dengan cepat tanpa lengah.

Aturlah mode auto fokus tracking sejak awal. Mode banyak jepretan (continuous shooting mode atau burst mode) juga bisa memudahkan fotografer untuk memotret gerakan cepat dalam waktu singkat.  

4. Gunakan alat yang tepat

Sebuah model lensa super telephoto dari salah satu pabrikan kamera DSLR. Seperti teleskop, lensa tele untuk kamera bisa berukuran besar dan berat.Canon Sebuah model lensa super telephoto dari salah satu pabrikan kamera DSLR. Seperti teleskop, lensa tele untuk kamera bisa berukuran besar dan berat.

Terakhir, Arbain berpesan untuk membawa peralatan memotret yang memadai dan sekiranya tepat untuk digunakan. 

"Dulu pernah ada pengguna ponsel yang menang dalam lomba, motret di akuarium bisa. Tapi kalau jaraknya jauh, pakai ponsel agak sulit. Jadi, sebaiknya bawa peralatan yang memadai," ujar Arbain.

Baca juga: Memotret Milky Way Pakai HP Android, Perhatikan 4 Hal Ini

Kamu bisa membawa lensa sesuai dengan medannya. Jika memotret satwa di alam bebas seperti hutan atau padang sabana, sebaiknya bawa lensa tele 200-400 mm.

Untuk memotret hewan di kebun binatang, lensanya lebih pendek seperti 200mm, atau bisa lensa fix jika jarak ke satwa cukup dekat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com