Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/11/2022, 18:07 WIB

YOGYAKARTA,KOMPAS.com – Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), punya situs yang menyimpan sejarah, yakni Goa Braholo.

Goa ini sempat didiami manusia ribuan tahun lalu dan kini menjadi salah satu Cagar Budaya Nasional Kategori Situs di Indonesia.

Goa Braholo berlokasi di Padukuhan Semugih, Kalurahan Semugih, Kapanewon atau Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga: Jalan Alternatif Yogyakarta-Gunungkidul, Awas Tanjakan Cinomati yang Terjal

Jika dari kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 65 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan. Sesampainya di area parkir ada papan informasi mengenai hasil ekskavasi Gua Braholo.

Pengunjung harus menaiki puluhan anak tangga hingga akhirnya sampai di goa. Terdapat kotak bekas ekskavasi beberapa tahun lalu. Pengunjung disambut suara kelelawar yang tengah berkumpul di langit-langit gua.

Dari papan informasi di Goa Braholo, diketahui ekskavasi dilakukan pada 1995 dipimpin Profesor Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta.

Peninggalan peradaban manusia purba

Pada penelitian itu, digali 14 kotak ekskavasi dengan temuan peradaban manusia purba, seperti tembikar dan sisa biji-bijian yang sebagian diantaranya terbakar.

Ada pula sisa fauna yang melimpah. Penggalian bervariasi mulai 3-7 meter. Ekskavasi dihentikan karena terhalang blog gamping.

Bahkan, pada kedalaman paling bawah pun belum menunjukkan steril atau masih ditemukan fosil. Ditemukan beberapa tulang manusia tiga di antaranya masih utuh, sisanya berupa potongan.

Pekerja yang direkrut dari warga sekitar melakukan pembersihan tulang yang ditemukan saat ekskavasi di Gua Braholo, Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (26/10/2017). Dalam ekskavasi yang dilakukan 9 Oktober hingga 2 November mendatang ini akan dilakukan pengkajian terkait temuan benda purbakala di Gua Braholo.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja yang direkrut dari warga sekitar melakukan pembersihan tulang yang ditemukan saat ekskavasi di Gua Braholo, Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (26/10/2017). Dalam ekskavasi yang dilakukan 9 Oktober hingga 2 November mendatang ini akan dilakukan pengkajian terkait temuan benda purbakala di Gua Braholo.

"Di sini ada 4 kerangka manusia, tempat tinggal Gua Braholo tahun 1997. Kata peneliti itu sudah manusia modern karena sudah ada pemisahan, seperti kerangka di pinggir dan sisa makanan di tengah," kata Juru Pelihara Gua Braholo yakni Marsono (44) kepada Kompas.com di rumahnya Rabu (16/11/2022).

Ia melanjutkan bahwa setelah ekskavasi, Goa Braholo dibuka untuk wisatawan pda 1996. Wisatawan pun jadi tahu sejarah goa ini.

Goa yang selalu ramai peneliti

Marso menyebut hampir setiap tahun ada penelitian di Gua tersebut. Namun sejak pandemi Covid-19

"Karena itu tahun 2001 dibangun anak tangga itu. Dibangun karena ada peneliti yang jatuh, jalannya kan setapak dan licin kalau musim hujan seperti ini. Tapi setelah Covid-19, tidak ada penelitian lagi di Gua Braholo," tutur dia.

Baca juga: Jalur Wisata ke Gunungkidul Longsor, Perbaikan Butuh Sekitar 1 Bulan

Di sisi lain, Marso menyebut saat ini jumlah kunjungan di Gua Braholo naik turun. Menurutnya hal tersebut karena belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan tempat bersejarah ini.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Dikatakannya, pihak terkait mengundang sekolah-sekolah khususnya guru-guru sejarah di Gunungkidul untuk mengedukasi soal Gua Braholo dua tahun lalu. Sebab, di sini menjadi tempat penelitian dan banyak temuan sejarah.

"Seperti pekan lalu sekolah mengirimkan muridnya untuk membuat video sejarah gua braholo dan lain-lain, dan biasanya mereka datang saat akhir pekan. Selain itu, untuk masuk ke Gua Braholo gratis," kata Marsono.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Jalan Jalan
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Travel Update
Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Travel Update
Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

Travel Tips
8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

Jalan Jalan
Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Travel Update
Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Travel Tips
AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+