KOMPAS.com - Selain terkenal dengan pemandangan pantai yang indah, Lombok juga menyimpan kekayaan alam, budaya, dan kuliner yang sayang untuk dilewatkan.
Menyusuri jalanan yang dikelilingi sawah sejauh mata memandang, Kompas.com berkesempatan untuk berkunjung ke daerah Pasar Pancingan.
Baca juga: 6 Wisata Pantai Lombok Barat, Ada Pantai dengan Air Terjun
Pasar Pancingan ialah sebuah dusun di Desa Wisata Hijau Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Perjalanan menuju Desa Bilebante menempuh jarak sekitar 24 kilometer dari Bandara Internasional Praya Lombok, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit menggunakan bis.
Seperti suasana desa pada umumnya, jalanan yang ditempuh tidak sepenuhnya dijajaki aspal, masih berupa beton kasar dan tanah gembur hitam.
Baca juga:
Memasuki area Dusun Pancingan, wisatawan yang datang berkunjung mulanya akan disuguhkan minuman penyambut tamu berupa minuman herbal.
Minuman herbal di sini merupakan hasil racikan berupa teh, serai, dan jahe. Disajikan dalam keadaan masih hangat suam-suam kuku di dalam sebuah kendi dari tanah liat yang ditutupi daun pisang.
Diiringi musik gamelan yang mengalun merdu, wisatawan kemudian diarahkan ke sebuah saung bambu di tepi kolam ikan.
Baca juga:
Di sana wisatawan akan disuguhkan makanan khas Desa Bilebante, terdiri dari nasi hangat, ares, ayam merangkat, urap urap, sate pusut, tortila, dan ikan bakar.
Cara menikmati makanan khas Desa Bilebante serupa dengan tradisi makan bersama di Bali, yaitu megibung. Semua makanan di sajikan di dalam dulang dan dimakan bersama-sama.
Bedanya, makanan di dalam dulang yang disuguhkan di Desa Bilebante khusus disajikan untuk dua orang saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.