Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desa Wisata di Lombok untuk Liburan, Tawarkan Wisata Alam

Kompas.com - 14/12/2022, 09:43 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak hanya menawarkan pantai tapi juga desa wisata yang wajib dikunjungi.

Setiap desa wisata memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari suasana pedesaan yang tenang hingga cendera mata yang bisa dibawa pulang.

Baca juga: 12 Wisata Lombok NTB Selain Pantai, Ada Goa dan Bukit

Berikut sejumlah desa wisata di Lombok yang dapat dikunjungi saat liburan:

Rekomendasi desa wisata di Lombok NTB

 

1. Desa Wisata Hijau Bilebante

Di Lombok Tengah, tepatnya di Kabuaten Pringgarata,  ada desa wisata yang menawarkan pengalaman menjadi warga lokal untuk wisatawan. Namanya Desa Wisata Hijau Bilebante.

Lokasinya berjarak 24 kilometer dari Bandara Internasional Lombok atau Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (01/12/2022), wisatawan yang berkunjung ke Desa Bilebante nantinya akan disuguhkan begibung, yakni tradisi makan bersama khas Bilebante.

Baca juga:

Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat bersepeda keliling desa, naik ATV, memancing, dan melihat kebun herbal masyarakat setempat.

Apabila tertarik untuk datang, pihak Desa Wisata Bilebante biasanya menawarkan paket liburan untuk tiga hari dua malam menginap di desa.

2. Desa Adat Sade

Seorang warga menjual pernak pernik di Desa Adat Sade di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/3/2022). Desa Adat Sade menjadi salah satu destinasi wisata yang melengkapi aspek Sport Tourism dalam pergelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Mandalika.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Seorang warga menjual pernak pernik di Desa Adat Sade di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/3/2022). Desa Adat Sade menjadi salah satu destinasi wisata yang melengkapi aspek Sport Tourism dalam pergelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Mandalika.

Masih berada di Lombok Tengah, tepanya di daerah Rembitan, desa wisata selanjutnya yang bisa dikunjungi saat liburan yaitu Desa Adat Sade.

Desa Adat Sade merupakan rumah bagi suku asli masyarakat Lombok yaitu suku sasak. Dikutip dari laman Indonesia Travel, keaslian adat dan tradisi suku masih dipertahankan oleh penduduk setempat.

Hal ini dapat dilihat dari elemen penyusun bangunan rumah yang masih tradisional, seperti atap dari susunan ijuk, dinding rumah dari anyaman bambu, serta lantai yang masih beralas tanah.

Rumah-rumah di Desa Adat Sade terdiri dari tiga tipe yakni tipe Bale Bonter, Bale Kodong, dan Bale Tani, dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/5/2019).

Baca juga:

Setiap tipe rumah di Desa Adat Sade punya fungsi masing-masing. Bale Bonter berfungsi sebagai rumah para pejabat desa dan tempat persidangan adat, sedangkan Bale Kodong sebagai tempat tinggal orang yang sudah jompo atau orang yang baru menikah namun belum punya tempat tinggal.

Sementara itu, Bale Tani merupakan tempat tinggal masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani.

Wisatawan dapat belajar menenun kain khas Lombok, mempelajari tradisi suku sasak, dan membeli oleh-oleh.

Adapun jaraknya dari Bandara Internasional Lombok adalah 10-11 kilomete dengan waktu tempuh hampir 20 menit.

 

3. Desa Bonjeruk

Salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di Desa Bonjeruk. Salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di Desa Bonjeruk.

Desa Bonjeruk merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Desa Bonjeruk juga dikenal sebagai desa bersejarah. Hal ini karena pada masa kolonial Bonjeruk dijadikan sebagai pusat pemerintahan kedistrikan Hindia Belanda.

Baca juga: Desa Wisata Bonjeruk NTB, Kaya Sejarah dan Bangunan Kuno Peninggalan Belanda

Selain wisata sejarah, Desa Bonjeruk juga menawarkan pengalaman berupa argowisata. Seperti pengalaman memetik buah-buahan segar langsung dari kebun desa.

Wisatawan juga bisa bersepeda keliling desa sembari menikmati pemandangan hamparan perkebunan dan sawah.

Dari Bandara Internasional Lombok jaraknya 20-21 kilometer dengan durasi perjalanan kira-kira 32 menit.

4. Desa Sembalun 

Paralayang di Desa Sembalun, LombokDok. SEMBALUN PARAGLIDING Paralayang di Desa Sembalun, Lombok

Berpindah ke Lombok bagian timur, ada desa yang menawarkan pemandangan perbukitan yaitu Desa Sembalun.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (01/06/2021), beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke Sembalun, di antaranya memetik stroberi, mendaki Gunung Rinjani, menikmati pemandangan Bukit Seling, dan menjajal aktivitas paralayang.

Khusus wisatawan yang tertarik dengan wisata paralayang, ada sejumlah spot yang bisa dipilih. Di antaranya Bukit Lawang, Bukit Telaga, Bukit Pergasingan, dan Gunung Rinjani.

Baca juga:

Adapun akses menuju Desa Sembalun termasuk mudah dijangkau, wisatawan yang datang dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid bisa menaiki DAMRI, dilaporkan oleh Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Jarak dari bandara ke lokasi yakni sekitar 82,4 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 10 menit menggunakan kendaraan roda empat.

 

5. Desa Sesaot

Desa Sesaot, Nusa Tenggara Barat DOK. Surya Jony / Shutterstock.comSurya Jony / Shutterstock.com Desa Sesaot, Nusa Tenggara Barat DOK. Surya Jony / Shutterstock.com

Desa Sesaot berada di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Desa ini merupakan salah satu kawasan tempat tinggal suku sasak, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

Wisatawan bisa bertualang menuju Air Terjun Tibu Sendalam, Air Terjun Tembiras, dan Air Terjun Tibu Goa.

Tidak hanya itu, pengalaman melihat tradisi budaya suku sasak dan menikmati santapan sate bulayak dapat dijumpai bila berkunjung ke desa ini.

Baca juga: Desa Wisata Sesaot NTB, Jalur Geowisata Suku Sasak Kuno

Lokasi Desa Sesasot berjarak sekitar 40,5 kilometer dari Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid, dengan menempuh perjalanan sekitar 1 jam 15 menit.

Untuk diketahui, desa ini sudah mendapatkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Suistainability (CHSE). Jadi kamu tak perlu khawatir berkunjung saat pandemi, asal tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com