YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan 150.000 kunjungan wisatawan saat libur akhir tahun atau Natal 2022 dan tahun baru (Nataru).
"Target selama libur Nataru tanggal 25 Desember (2022) sampai 31 Desember (2022), 150.000 wisatawan," kata Kasi Promosi dan Informasi Wisata, Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi saat dihubungi melalui telepon, Senin (19/12/2022).
Baca juga:
Ia menjelaskan, target ini untuk wisata beretribusi di Bantul, seperti kawasan pantai dan gua yang saat ini sudah ditarik retribusi.
Adapun pengunjung kawasan wisata di Bantul sudah mengalami kenaikan minggu ini. Jika dihitung mulai Senin (12/12/2022) hingga Minggu (18/12/2022), total ada 47.655 pengunjung.
"Minggu ini sudah mengalami kenaikan sekitar 34,9 persen dibandingkan kunjungan minggu lalu. Kenaikan ini diperkirakan karena sudah mulai hari libur sekolah," kata Ipung, panggilan akrab Markus.
Baca juga: Jelang Nataru, Tarif Penginapan dan Hotel di Bantul Naik Signifikan
Ipung mengatakan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul tidak memiliki aganeda khusus saat malam pergantian tahun, namun warga sekitar kawasan wisata akan menggelar hiburan, seperti di kawasan Bojong Asri, Pantai Goa Cemara, dan Puncak Sosok.
"Akan ada musik dan kembang api," kata dia.
Hotel dan penginapan di Bantul sudah bersiap menaikkan harga untuk libur Nataru, bahkan kenaikan harga saat malam pergantian tahun mencapai lebih dari 300 persen dibandingkan harga normal.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHIR) Kabupaten Bantul Yohanes Hendra Dwi Utomo menyampaikan, kenaikan harga saat libur Nataru merupakan hal wajar dan tidak ada aturan mengenai tarif sewa kamar.
Baca juga: Permudah Akses Tempat Wisata, Bantul Ajukan Tambah Rute Trans Jogja
Kenaikan tarif menginap saat liburan tidak hanya terjadi di Bantul, tetapi juga di daerah lainnya
"Liburan hari raya dan Nataru sangat lumrah sekali kalau pemilik properti menaikkan harga sewa kamar. Karena memang kebutuhan kamar untuk liburan Nataru cukup tinggi," kata Hendra saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (16/12/2022).
Menurutnya, dari 25 hotel di Bantul, baik hotel berbintang maupun hotel non-bintang, dengan jumlah kamar antara 1.200-1.500 kamar, tingkat okupansi pada hari biasa rata-rata 50-60 persen.
Pada akhir pekan, persentase tersebut bisa mencapai 90 persen, dan diperkirakan akan terus naik saat liburan sekolah pekan depan.
Baca juga: Kunjungan Wisata Belum Pulih, Bantul Tak Gelar Acara Tahun Baru
"Untuk kenaikan kebijakan dari propertinya masing-masing. Tapi ada beberapa yang memang menaikkan sekitar 30-40 persen karena jumlah kamar yang terbatas, hotel bintang di Bantul juga terbatas," tuturnya.
Hendra mengatakan, Pemerintah Daerah dan dinas terkait tidak menerapkan pembatasan kunjungan, namun CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) wajib tetap diterapkan.
"Apalagi dari Dispar (dinas pariwisata) sendiri selama tanggal 1 tidak ada kegiatan tahun baru, sehingga dikhususkan bagi rekan-rekan di Industri ini untuk membuat kegiatan di propertinya masing-masing," kata dia.
Baca juga: Bantul Menuju Kota Kreatif Dunia UNESCO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.