KOMPAS.com - Banyak wisatawan nasional asal Indonesia dinilai suka bersepeda di Sihmanami Kaido, menurut Executiver Director Japan National Tourism Organization (JNTO) Tamaki Hatakenaka.
Kawasan Shimani Kaido, kata dia, berada di barat Jepang, sekitar 60 kilometer dekat Prefektur Hiroshima.
Baca juga: Panduan Bersepeda di Shimanami Kaido, Jepang yang Banyak Digemari Turis Indonesia
"(Kawasan) ini terkenal untuk bersepeda, banyak juga pesepeda Indonesia yang suka," kata Tamaki Hatakenaka dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Untuk diketahui, Shimanami Kaido merupakan suatu rute bersepeda yang terkenal di Jepang dan dunia, seperti dikutip dari laman Tsunagu Japan dan Japan Travel.
Pesepeda profesional ataupun pemula bisa melintasi rute yang terdiri dari enam pulau.
Rute ini menyuguhkan pemandangan laut dan dapat ditempuh dalam kisaran waktu empat jam hingga dua hari.
Jika berangkat dari Onomichi dan hanya melintasi rute utama (Blue Line atau garis biru), wisatawan akan melewati beberapa pulau dengan urutan Mukaishima, Innoshima, Kuchijima, Omishima, Hakatajima, dan berakhir di Oshima.
Baca juga: Shirakawa Go, Desa Tradisional di Jepang yang Jadi Warisan Budaya UNESCO
Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Onomichi di Hiroshima. Dari titik ini, wisatawan bisa menyebrang naik Feri Ekimae menuju Pulau Mukaishima.
Kapal feri berangkat setiap sekitar 10 menit sekali, meski tidak ada jadwal pasti. Jam operasionalnya mulai dari pukul 06.00 setempat hingga 22.10 waktu setempat, seperti dikutip thesmartlocal.jp, Minggu (29/1/2023).
Baca juga:
Di titik awal keberangkatan ini, kamu bisa menemukan beberapa spot menarik. Mulai dari pusat budidaya anggrek Mukaishima dan Gunung Takami untuk melihat pemandangan pulau hingga Laut Pedalaman Seto.
Bisa juga ke Tachibana untuk bermain sejenak di pantai, melihat pabrik coklat, dan mengunjungi kuil-kuil Shinto di pantai selatan.
Ada juga berbagai kafe kecil dan toko roti yang melayani pesepeda serta penduduk lokal.
Di Pulau Innoshima, garis biru hanya mencakup sekitar tujuh kilometer jalur perjalanan. Rute ini melintasi pantai utara dan barat sebelum menyeberangi jembatan kecil ke Ikuchi.
Jika tetap mengikuti rute ini, kamu akan menjumpai Pantai Shimanami dan Taman Peringatan Innoshimaohashi.
Kamu juga bisa mengunjungi kuil Buddha di taman atau berjalan-jalan ke Mercusuar Ohamasaki yang menyajikan pemandangan pulau tetangganya, Mukaishima dan Iwashishima.
Baca juga: Jepang Berencana Cabut Aturan Pakai Masker Dalam Ruangan
Jika ingin mengeksplor lebih jauh, Innoshima punya rute ekstra sepanjang 40 kilometer yang mengelilingi pulau.
Dari lokasi tersebut, ada pusat bunga tepat di bawah Gunung Shirataki, benteng bajak laut, dan area perbelanjaan Habu yang terkenal akan okonomiyakinya.
Pulau selanjutnya adalah Ikuchijima, yang terkenal akan Kuil Kosanji. Kuil ini dibangun pada tahun 1935 oleh seorang pengusaha.
Kuil Kosanji menyimpan banyak karya seni dan patung-patung Buddha yang unik, termasuk gua panjang dengan banyak patung yang diyakini mewakili pemikiran Buddhis tentang neraka.
Baca juga:
Selain itu, di belakang kuil Kosanji terdapat taman marmer putih selebar 5.000 meter persegi yang disebut The Hill Of Hope. Semua marmer yang digunakan diimpor dari Italia, cocok untuk dikunjungi setelah melihat kuil.
Selain kuil, kamu juga bisa menemukan beberapa tempat wisata seperti Museum Seni Hirayama dan Taman Choonzan.
Meskipun Omishima adalah pulau terbesar, rutenya termasuk salah satu yang terpendek. Dari 45 kilometer jalur sepeda di pulau ini, garis biru hanya berjarak lima kilometer.
Jika mengikuti rute tersebut, kamu berkesempatan mengunjungi stasiun pinggir jalan di Taman Tatara Shimanami. Kemudian, bisa mampir ke sejumlah toko dan restoran saat beristirahat.
Baca juga: Perayaan Hari Kedewasaan di Jepang, Ketahui 4 Faktanya
Bagi yang memilih keluar dari rute biru, ada banyak tempat yang patut dikunjungi di Pulau Omishima.
Di antaranya ada Pulau Kelinci, kebun jeruk, dan Kuil Oyamazumi yang memiliki koleksi peralatan militer era samurai terbesar di Jepang, seperti senjata serta baju zirah.
Ada juga Museum Arsitektur Toyo Ito dan Museum Tokoro di lereng bukit.
Pemberhentian selanjutnya dalam rute utama adalah Hakatajima, yang terkenal berkat Kuil Shinto Kitaura Hachiman-jinja.
Dibangun pada tahun 673, Kuil Shinto ini disebut-sebut sebagai Kuil Shinto tertua di pulau ini.
Keluar dari rute biru, kamu dapat berhenti di kota kecil di tepi pantai untuk menikmati suguhan khas es krim vanila asin, lalu pergi ke pantai dan memberi makan lumba-lumba di peternakan lumba-lumba Hakatajima.
Baca juga:
Jika mengikuti rute biru, kamu tidak akan menemukan banyak tempat wisata.
Namun, wisatawan tetap bisa menikmati pemandangan alam di sepanjang jalan, seperti pantai dan tebing tepi laut.
Bagian terpanjang dari rute ini, sekaligus yang terberat, ada di Pulau Oshima. Rute utamanya sebagian besar melewati bagian tengah pulau, yang dikenal cukup menantang karena punya tanjakan-tanjakan curam.
Di sepanjang rute, kamu akan melewati beberapa kota dengan berbagai restoran keluarga dan toko, serta banyak hutan dan pemandangan alam.
Baca juga: 4 Wisata Jepang yang Mirip Latar Film Studio Ghibli Spirited Away
Terakhir, ada Jembatan Kurushima sepanjang empat kilometer melintasi perairan terpanjang di antara pulau-pulau.
Selesai dibangun pada 1999, jembatan Kurushima memiliki struktur jembatan gantung terpanjang di dunia, terdiri dari tiga jembatan yang terhubung, enam menara, dan empat penjangkaran.
Jembatan ini menghubungkan Oshima ke Imabari di Shikoku, dan menjadi akhir perjalanan rute bersepeda Shimanani Kaido.
Baca juga: 6 Tempat untuk Napak Tilas Anime Jujutsu Kaisen di Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.