Salah satu perubahan yang cukup signifikan pada Masjid Istiqlal pascarenovasi, menurut Nazaruddin, adalah penampakan halaman masjid yang lebih teratur.
Adapun halaman Masjid Istiqlal dulunya penuh dengan mobil yang terparkir dan para pedagang kaki lima. Area tersebut tampak ramai dan tidak teratur, terutama saat hari Jumat.
"Sekarang tidak ada parkir di halaman, semua parkiran dialihkan ke basement. Ada dua basement yang bisa menampung sekitar 1.000 mobil. Area parkir yang dulu, kini kita jadikan taman," jelasnya.
Baca juga: Jangan Salah, Wisata Halal dan Wisata Religi Ternyata Beda
Perubahan terbaru lainnya di Masjid Istiqlal yang bisa dilihat yaitu hadirnya Terowongan Silaturahim (Terowongan Silaturahmi), terowongan bawah tanah penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Nazaruddin mengatakan, hadirnya terowongan tersebut sebagai bentuk implementasi toleransi beragama. Namun, sayangnya, terowongan tersebut belum dibuka untuk umum.
Ke depannya dari segi arsitektur, ujar Nazaruddin, di Masjid Istiqlal akan dibangun sebuah tower (menara).
Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton
Sementara itu, dari segi fungsional, Nazaruddin berharap pemanfaatan Masjid Istiqlal sebagai lokasi institusi pendidikan bisa difokuskan ke tempat terpisah.
Menurutnya, lokasi Masjid Istiqlal sebagai rumah ibadah sudah cukup penuh dan tidak memungkinkan jika digabung dengan institusi pendidikan.
"Kemungkinan institusi pendidikan akan dipindahkan, supaya di sini (di Istiqlal) fokus ke Masjid (tempat ibadah) saja," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.