Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 14:20 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Salah satu perubahan yang cukup signifikan pada Masjid Istiqlal pascarenovasi, menurut Nazaruddin, adalah penampakan halaman masjid yang lebih teratur.

Adapun halaman Masjid Istiqlal dulunya penuh dengan mobil yang terparkir dan para pedagang kaki lima. Area tersebut tampak ramai dan tidak teratur, terutama saat hari Jumat.

"Sekarang tidak ada parkir di halaman, semua parkiran dialihkan ke basement. Ada dua basement yang bisa menampung sekitar 1.000 mobil. Area parkir yang dulu, kini kita jadikan taman," jelasnya. 

Baca juga: Jangan Salah, Wisata Halal dan Wisata Religi Ternyata Beda

Terowongan silaturahmi yang memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.Dok. Kementerian PUPR. Terowongan silaturahmi yang memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Perubahan terbaru lainnya di Masjid Istiqlal yang bisa dilihat yaitu hadirnya Terowongan Silaturahim (Terowongan Silaturahmi), terowongan bawah tanah penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Nazaruddin mengatakan, hadirnya terowongan tersebut sebagai bentuk implementasi toleransi beragama. Namun, sayangnya, terowongan tersebut belum dibuka untuk umum.

Ke depannya dari segi arsitektur, ujar Nazaruddin, di Masjid Istiqlal akan dibangun sebuah tower (menara).

Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton

Sementara itu, dari segi fungsional, Nazaruddin berharap pemanfaatan Masjid Istiqlal sebagai lokasi institusi pendidikan bisa difokuskan ke tempat terpisah.

Menurutnya, lokasi Masjid Istiqlal sebagai rumah ibadah sudah cukup penuh dan tidak memungkinkan jika digabung dengan institusi pendidikan.

"Kemungkinan institusi pendidikan akan dipindahkan, supaya di sini (di Istiqlal) fokus ke Masjid (tempat ibadah) saja," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com