KOMPAS.com - Gempa bumi yang mengguncang Turkiye dan Suriah pada Senin (6/2/2023) menghancurkan sejumlah bangunan ikonik.
Salah satunya adalah masjid tertua di Turkiye, yakni Masjid Habib-I Nejjar, seperti dikutip dari laman Euronews. Masjid tersebut berada di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turkiye
Baca juga: Masjid Tertua di Turkiye dan Gereja Tertua di Dunia Hancur karena Gempa
Sementara itu, informasi terbaru per Sabtu (18/2/2023) menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa Turkiye mencapai 45.000 jiwa, berdasarkan informasi dari Reuters.
Kota Antakya, atau Kota Antiokhia, merupakan salah satu wilayah yang terdampak gempa magnitudo 7,8 itu. Antakya merupakan sebuah kota kuno di Turkiye yang diperkirakan sudah berdiri sejak 300 tahun sebelum Masehi pada masa pemerintahan Alexander Agung, dikutip dari Britannica.
Baca juga: Gempa Turkiye, 4 Bangunan Ikonik Ini Rusak
Ada beberapa bangunan bersejarah di Kota Antakya, salah satunya adalah masjid tertua di Turkiye, yakni Masjid Habib-I Nejjar. Berikut sejumlah fakta Masjid Habib-I Nejjar yang hancur akibat gempa Turkiye seperti dihimpun Kompas.com.
Dilansir dari laman Euronews, bangunan masjid hampir semuanya runtuh akibat gempa. Dari foto yang beredar, dinding dan kubah masjid hancur.
Bangunan yang semula tampak megah tersebut, kini luluh lantak hampir semua bangunannya rata dengan tanah.
Baca juga: Gempa Turkiye Hancurkan Sebagian Bangunan Kastel Peninggalan Romawi
Masjid tersebut sangat berarti bagi umat Islam di Turkiye, dan dunia pada umumnya. Dulunya, umat Islam berkunjung ke masjid ini sebelum berziarah ke Mekkah.
“Masjid Habib-I Nejjar ini sangat berharga bagi kami, umat Islam. Pada malam Lailatul Qadr (hari dalam akhir bulan Ramadhan) kami biasa datang ke sini untuk shalat,” kata Havva Pamukcu, warga muslim setempat, dikutip dari Euronews.
Baca juga: Wisata Medis ke Turkiye Tidak Perlu Visa
View this post on Instagram
Masjid Habib-I Nejjar merupakan masjid tertua di Turkiye, seperti dikutip Euronews. Bangunan masjid dibangun pada abad ke-7.
Sumber lain dari English News menyebutkan, bangunan ini menjadi masjid pada 638, ketika muslim dari Arab berhasil merebut kota tersebut. Masjid Habib-I Nejjar menjadi masjid pertama di perbatasan Turkiye.
Baca juga: Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ternyata Ini Alasannya
Sebelum menjadi masjid, tempat ibadah ini dulunya adalah gereja, seperti dikutip dari Safarway.
Pada awalnya, masjid ini merupakan kuil pagan, kemudian berubah menjadi gereja yang didedikasikan untuk Santo Yohanes. Bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi masjid pada masa Bani Umayyah.
Namun, pada periode Perang Salib, bangunan masjid beralih fungsi menjadi gereja. Bangunan ini akhirnya menjadi masjid dengan nama Habib-I Nejjar hingga saat ini.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa masjid ini pernah berada di bawah enam kekuasaan berbeda. Meliputi, Khulafaur Rasyidin (637), Kekaisaran Bizantium (969), Dinasti Turki Seljuk (1084), Perang Salib (1098) dan Sultan Baibars dari Kesultanan Mamluk (1268).
Pada masa Sultan Baibars inilah, bangunan tersebut diubah menjadi masjid.
Baca juga: 4 Negara Favorit Turis Indonesia, Paket Turkiye Mulai Rp 11 Jutaan
Nama Masjid Habib-I Nejjar atau Masjid Habib-I Neccar diambil dari nama syuhada, yakni Habib Al-Najjar.
Ia dibunuh oleh orang-orang kafir dengan dilempari batu saat mencoba melindungi para ulama dan pendakwah.
Oleh sebab itu, Masjid Habib-I Nejjar diharapkan menjadi simbol perdamaian dan toleransi umat berbagai agama di Turkiye dan dunia pada umumnya.
Hancurnya bangunan Masjid Habib-I Nejjar akibat gempa bukan kali pertama.
Masjid ini pernah hancur akibat gempa bumi pada 1853. Kemudian, bangunan masjid kembali dibangun pada masa Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman.
Baca juga: Segini Harga Transplantasi Rambut di Cappadocia dan Istanbul Turkiye
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.