Masjid yang berlokasi di Jalan Masjid Islamic Center Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda ini adalah masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Masjid inj memiliki latar tepian sungai Mahakam dengan menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Adapun lokasi Masjid Islamic Center ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara Kaltim
Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi telah tuntas adalah gereja lama yang direnovasi.
Dilansir dari Tribun Kalimantan Timur, dulunya Gereja Katedral lama dibangun sebagai gereja Paroki Samarinda pada tahun 1953.
Baca juga: 5 Fakta Masjid Tertua yang Hancur akibat Gempa Turkiye, Pernah Jadi Gereja
Kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral pada saat Keuskupan dibentuk 3 Januari 1961.
Sebelum direnovasi gereja itu hanya memiliki kapasitas 800 orang, namun setelah direnovasi kapasitasnya meningkat menjadi 4.000 orang saat hari besar tiba.
Gereja ini juga tampak megah dengan tinggi 45 meter dari lantai dasar.
Ciri khas bangunan tampak pada dua menara tinggi menjulang yang mengapit bentang tengah gereja.
Gereja yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda ini memiliki desain bernuansa Arsitektur Gothic-Kontemporer-Inkulturatif, dengan sentuhan gaya etnik lokal.
Baca juga: Panduan ke Masjid Istiqlal: Jam Buka, Aturan Berkunjung, dan Rute
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Masjid ini adalah Masjid tertua di Kota Samarinda lokasi tepatnya di kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang.
Masjid Shiratal Mustaqiem ini dibangun pada tahun 1881 dan pernah menjadi pemenang ke-2 dalam Festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.
Setelah bangunan masjid rampung, pada 1901 Henry Dasen, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda, memberikan sejumlah hartanya untuk pembangunan menara masjid.
Menara itu berbentuk segi delapan, setinggi 21 meter dan menara itu berdiri tepat di belakang kiblat masjid.
Dilansir dari laman resmi Dewan Kehormatan Masjid, Masjid Darussalam diketahui sudah dibangun pada tahun 1925.
Lokasinya ada di Jalan K.H. Abdullah Marisie, Pasar Pagi, Samarinda Kalimantan Timur dan memiliki luas tanah 8.000 meter persegi dan luas bangunan 10.000 meter persegi.
Baca juga: 5 Fakta Masjid Tertua yang Hancur akibat Gempa Turkiye, Pernah Jadi Gereja
Masjid ini berada di atas tanah yang berstatua wakaf dan memiliki jumlah jamaah lebih dari 200 orang dan memiliki muazin sebanyak 52 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.