Stasiun Tanggung dibangun dengan arsitektur bergaya Swiss Chalet. Hal ini dapat dilihat dari bagian atap pelana yang diberi dekorasi dan ekspose tiang konstruksi.
Jika dilihat dari tampak luar, kantor Stasiun Tanggung termasuk kecil dibanding kantor stasiun kereta api lainnya.
Kantor Stasiun Tanggung terdiri dari empat ruangan yaitu ruangan kepala stasiun yang juga difungsikan sebagai loket, gudang, ruang tunggu, dan ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api).
Baca juga:
Tanda sejarah Stasiun Tanggung ditorehkan melalui sebuah tugu peringatan bertuliskan, "Di bumi ini lah kita bermula". Tulisan tersebut sebagai pengingat sejarah bermulanya kereta api di Indonesia.
Di bagian belakang stasiun juga terdapat rumah panggung yang terbuat dari kayu. Rumah tersebut diperkirakan merupakan rumah kepala stasiun.
Saat ini, Stasiun Tanggung tercatat sebagai stasiun pemantau dan stasiun bersejarah yang dilindungi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Sumber: