LOMBOK BARAT, KOMPAS - Suara nyaring Tonggeret menyambut kedatangan kami saat mengunjungi masjid M Ridwan, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (2/4/2023)
Pohon durian dan rambutan tumbuh meneduhkan di sekitar parkiran masjid M Ridwan. Terlihat dari lokasi parkiran, masjid itu sekilas mirip dengan kelenteng atau tempat suci orang Tionghoa.
Atapnya berbentuk limas persegi delapan dengan tiga tingkatan yang semakin mengecil ke atas.
Baca juga:
Dari lokasi parkir, pengunjung perlu menaiki beberapa puluh anak tangga karena posisi bangunan yang berada di perbukitan.
Dari pantauan Kompas.com bangunan masjid yang persegi delapan ini di dominasi dengan cat warna merah dan putih.
Sementara di depan pintu masuk masjid terdapat ukiran huruf china dan tulisan Arab.
Seperti layaknya masjid, didalamnya terdapat gelaran sajadah, Al Quran, dan alat pengeras suara untuk azan.
Marbot Masjid M Ridwan, Sadli (50) menuturkan bahwa masjid tersebut dibangun pada 2010 silam oleh Mualaf asal China yang tinggal di Mataram bernama Haji M Maliki alias Antiyankok.
"Kalau dari ceritanya bos (pendiri masjid), dia dapat hidayah masuk Islam, terus ingin membangun tempat ibadah masjid ini yang nyaman untuk warga," kata Sadli.
Baca juga:
Masjid yang dibangun di atas tanah sekitar 300 meter persegi itu memang dihajatkan masyarakat setempat.
Namun, karena banyaknya masjid di tempat itu, masjid M Ridwan hanya dijadikan lokasi taman wisata bagi warga.
"Hanya pengunjung yang menggunakan untuk shalat. Kan ada nanti warga yang mau bermain menikmati taman di sini, mereka shalat di masjid itu," kata Sadli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.