Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Provinsi Ini Punya Cagar Budaya Nasional Baru

Kompas.com - 09/04/2023, 20:21 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi baru-baru ini menambahkan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional periode November 2022-Maret 2023.

Dikutip dari laman Kemendikbud, penetapan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional ini didasarkan pada hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) tahun 2022 yang ditangani oleh Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Baca juga: 4 Bangunan Bersejarah di Cimahi Kini Berstatus Cagar Budaya

Kriteria penilaian yang digunakan dalam kajisan Cagar Budaya Peringkat Nasional meliputi langka jenisnya di Indonesia,  wujud kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, serta karya adiluhung yang mencerminkan kekhasasn kebudayaan bangsa Indonesia.

11 objek Cagar Budaya Peringkat Nasional kali ini berasal dari lima provinsi di Indonesia. Apa saja cagar budaya yang ada di provinsi tersebut?

5 Lokasi Cagar Budaya Peringkat Nasional

1. Provinsi Jambi

Tampak Naskah Hukum Tanjung Tanah KerinciDok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tampak Naskah Hukum Tanjung Tanah Kerinci

Di Provinsi Jambi, terdapat cagar budaya terbaru kategori benda, yaitu Naskah Hukum Tanjung Tanah Kerinci. Lokasinya ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Naskah Hukum Tanjung Tanah mulanya ditemukan oleh seorang doktor filologi asal Jerman bernama Uli kozok pada 2022 di Tanjung Tanah, Mendapo Seleman, Kerinci.

Baca juga: Bukit Kerang dan Rumah Melayu di Kepulauan Riau Menjadi Cagar Budaya

Dari temuan Kozok, diuraikan kemungkinan bahwa Naskah Tanjung Tanah merupakan naskah Melayu tertua.

2. Provinsi Jawa Timur

Di Provinsi Jawa Timur terdapat empat cagar budaya terbaru. Pertama, yaitu Benteng Van Den Bosch yang masuk ke dalam kategori cagar budaya situs.

Lokasinya ada di Jalan Untung Suropati Nomor II, Pelem II, Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur,  Benteng Van Den Bosch punya jejak sejarah saat Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda.

Baca juga: Benteng Pendem Ngawi Bakal Dipercantik dengan Wisata Air

Awalnya Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi mulai dihuni sekitar 1845 Masehi oleh tentara Belanda dibawah pimpinan Van Den Bosch.

Setelah era kemerdekaan, Benteng Pendem digunakan sebagai Asrama Tentara Batalyon Arteleri Medan 12 Ngawi (Tentara Armed) dan masih digunakan hingga saat ini.

Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat.Dok. Aceh Tribun News. Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat.

Kedua, yaitu Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, yang masuk ke dalam kategori cagar budaya bangunan.

Dikutip dari laman resmi Pemerintahan Widodaren, Dokter Radjiman menempati rumah ini hingga ia wafat pada 20 September 1952.

Rumah Dokter Radjiman yang kini sudah menjadi cagar budaya dapat ditemui di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: 4 Fakta Sejarah Stasiun Bogor, Cagar Budaya yang Berusia 142 Tahun 

Ketiga, yaitu Petirtaan Sumberbeji yang masuk ke dalam kategori cagar budaya struktur.

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Pertirtaan Sumberbeji ialah pertirtaan yang ada di Dusun Sumberbeji,  Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Sebelum dieskavasi, Pertirtaan Sumberbeji merupakan sebuah sendang atau sumber mata air yang disakralkan oleh masyarakat setempat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Keempat, ada perhiasan Dada Bermotif Cerita Garudeya yag masuk ke dalam cagar budaya kategori benda.

Perhiasan Dada Bermotif Cerita Garudeya merupakan koleksi Museum Mpu Tantular, Jawa Timur.

Baca juga: 50 Wisata Pantai di Jawa Timur, dari Pacitan sampai Banyuwangi

Dikutip dari laman resmi Cagar Budaya Jawa Timur, Hiasan Garudeya ditemukan di Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Hiasan Garudeya ini dibuat dari emas 22 karat dan dihiasi 64 batu permata yang sebagian sudah hilang hingga tinggal 48 permata. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com