KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Batik Air memberi penjelasan terkait penerbangan Batik Air ID-6842 rute Bandara Soekarno-Hatta Tangerang (CGK) tujuan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO) yang mengalami kendala teknis, Kamis (20/4/2023).
Batik Air membantah adanya kabar asap putih di dalam kabin dan ledakan di mesin pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ saat akan lepas landas menuju Bandara Kualanamu.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, yang dilihat penumpang bukan asap, melainkan aliran udara yang menyerupai asap kabut putih.
Baca juga:
Lebih lanjut, asap kabut putih yang terlihat di dalam kabin pesawat itu merupakan hasil dari sistem ventilasi "air conditioning system" yang memproses aliran udara.
"Sistem ventilasi ini mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat," terang Danang dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (21/4/2023).
Udara dari luar dapat berisi kelembapan yang lebih tinggi, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang lembap.
Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Menhub Pastikan Harga Tiket Pesawat dan Kereta Sudah Sesuai Ketentuan
Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhunya menurun dan kelembapannya naik, sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih.
"Aliran udara dimaksud tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan," ujarnya.
Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan.
Danang juga menjelaskan soal kabar suara menyerupai ledakan yang diduga berasal dari mesin. Suara bising dan keras itu timbul dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat.
"Suara akan terdengar, terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang," jelasnya.
Danang mengatakan, suara itu timbul karena proses pengisapan dan peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC.
GTC bekerja dengan cara memasok udara segar ke dalam kabin pesawat menggunakan turbin yang diputar berkecepatan tinggi.
"Proses ini mengeluarkan suara yang bising karena pergerakan turbin yang cepat menghasilkan suara frekuensi tinggi," ujarnya lagi.
Adapun GTC menggunakan komponen mekanis lain, seperti compressor dan gearbox yang menghasilkan suara bising dan keras.
Baca juga: Viral, Video Pesawat Batik Air Keluarkan Asap, Ini Penjelasan Maskapai
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.