Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Flores NTT Juga Bisa Wisata Pengamatan Burung Endemik

Kompas.com - 24/05/2023, 17:36 WIB
Markus Makur,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MBORONG,KOMPAS.com - Tidak hanya melihat komodo, ketika berkunjung ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), wisatawan juga bisa melakukan pengamatan burung endemik.

Beberapa lokasi yang bisa disinggahi seperti Kawasan Taman Nasional Komodo, hutan Mbeliling, hutan Sano Nggoang, hutan Golo Lusang, hutan Pagal, hutan Poco Ndeki, hutan Wolobobo, Taman Nasional Kelimutu, dan hutan Danau Ranamese.

Baca juga:

Selain di Flores, ada pula beberapa lokasi di NTT yang bisa dimanfaatkan untuk pengamatan burung endemik.

"Untuk tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur yakni Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Pulau Flores," kata pemandu wisata burung Pulau Flores sekaligus peneliti burung di hutan Puarlolo, Samuel Rabenak saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Meski sempat sepi wisatawan selama pandemi, namun pascapandemi wisatawan yang memesan paket perjalanan wisata mengamati burung terus bertambah.

Kini, kata Rabenak, dirinya bahkan kewalahan karena banyaknya pesanan pemandu, sementara ketersediaan pemandu terbilang sedikit.

"Untuk Pulau Flores, hanya ada tiga orang yang bisa memandu wisatawan untuk mengamati burung endemik Flores. Banyak paket perjalanan yang saya tunda karena padatnya jadwal yang sudah ada sebelumnya," tuturnya.

Baca juga:

Ia menambahkan, situasi itu bisa berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar dari pariwisata.

Sebab, setiap orang yang mengamati burung tersebut biasanya juga akan mengeluarkan uang untuk kebutuhan lainnya.

Penembakan liar jadi tantangan

Wisatawan mancanegara sedang mengamati burung endemik Flores, NTT di Puar atau Hutan Puarlolo, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa, (23/5/2023).DOK SAMUEL RABENAK/PEMANDU WISATA BURUNG FLORES Wisatawan mancanegara sedang mengamati burung endemik Flores, NTT di Puar atau Hutan Puarlolo, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa, (23/5/2023).

Selain keterbatasan jumlah pemandu, penembakan liar yang masih terjadi juga membuat burung-burung langka khas Pulau Flores kian sulit ditemukan.

Untuk menentukan lingkungan yang masih baik bagi kehidupan burung, salah satu indikatornya adalah masih ditinggali oleh burung.

Baca juga: Uniknya Air Terjun Wae Mapos di NTT, Bercampur Air Panas

Hal itu juga diketahuinya dari para pengamat burung dari luar negeri.

"Saya diberitahu oleh para pengamat burung luar negeri bahwa apabila satu tempat masih hidup (ditingggali) burung maka tempat itu dinyatakan sehat dan ramah lingkungan bagi kehidupan burung," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com