Seperti disampaikan sebelumnya, tradisi grebeg identik dengan gunungan.
Theresiana Ani Larasati dalam Berbagai Macam Gunungan Dalam Upacara Garebeg (Grebeg) di Keraton Yogyakarta (2014:1) mengatakan, gunungan merupakan simbol kemakmuran, yang kemudian dibagikan kepada rakyat.
Gunungan mewakili keberadaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Isi gunungan merupakan representasi dari hasil bumi, seperti sayur dan buah serta jajanan tradisional.
Ada beberapa macam gunungan yang memiliki ciri masing-masing. Ciri-ciri tersebut meliputi bahan makanan dan bentuk yang berbeda satu sama lain.
Beberapa jenis gunungan meliputi, Gunungan Jaler (pria), Gunungan Estri (wanita), Gunungan Darat, Gunungan Gepak, Gunungan Pawuhan, dan Gunungan Picisan.
Baca juga:
Dalam kirab, gunungan-gunungan tersebut dibawa oleh para abdi dalem. Para abdi dalem tersebut mengenakan pakain khusus, yakni baju dan peci berwarna merah marun, kain batik biru tua bermotif lingkaran putih dengan gambar bunga di tengahnya.
Semua abdi dalem tersebut berjalan tanpa menggunakan alas kaki alias nyeker.
Tradisi grebeg adalah salah satu upacara kerajaan yang melibatkan seluruh penghuni keraton, aparat kerajaan, dan seluruh lapisan masyarakat.
Pada masa pemerintah Belanda, tradisi ini juga melibatkan para pembesar kolonial Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.