Setelah Portugis, Belanda menyusul datang ke Kepulauan Banda. Muhamad Iko Kersapati, dkk, dalam Jurnal Banda Neira: Bandar Rempah di Timur Nusantara, menuturkan, kedatangan pertama Belanda di Kepulauan Banda yakni pada Senin, 15 Maret 1599.
Saat itu, armada laut dan pedagang Belanda tiba di Lonthoir tepatnya di Pelabuhan Ortattan, Banda Besar.
Rombongan itu dipimpin oleh Laksamana Muda Jacob van Heemskerck. Pada awal kedatangannya, Belanda hanya berniat untuk membeli komoditas pala langsung kepada para penduduk lokal.
Adapun misi penaklukan Kepulauan Banda digagas oleh Jan Pieterszoon (JP) Coen, Gubernur Jenderal Kongsi Dagang Belana VOC.
“Pada dini hari tanggal 11 Maret, ia (JP. Coen) mendaratkan pasukan-pasukannya pada enam tempat yang berjauhan letaknya di Pulau Lonthoir, untuk membuat bingung dan menyerang secara langsung ke pusat pulau,” (Muhamad Iko Kersapati, dkk, 2021: 13).
Pasca penaklukan Kepulauan Banda, maka VOC membuka industri perkebunan pala secara besar-besaran di Kepulauan Banda. Oleh sebab itu, wisatawan bisa menemukan jejak-jejak perkebunan pala berusia ratusan tahun di Banda Neira.
Baca juga:
Pada 1602, armada laut Inggris berhasil mencapai Kepulauan Banda dan membuka pos perdagangan di pulau Run. Pada Desember 1616, penguasa Pulau Run menyerahkan secara resmi kekuasaan atas pulau tersebut kepada Inggris.
Belanda tidak membiarkan Inggris menguasai Pulau Run. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan, baik melalui peperangan maupun lewat perjanjian damai.
Pada 1621 JP. Coen, menaklukan rakyat Banda termasuk Pulau Run yang dijaga ketat, oleh Inggris. Tiga tahun kemudian Inggris berhasil mengambil alih pulau Run dari kekuasaan Belanda.
Namun, pada 31 Juli 1667, Belanda dan Inggris menandatangani Perjanjian Breda. Salah satu isinya adalah kesepakatan tukar guling antara dua pulau.
Pulau Run yang sebelumnya dikuasai Inggris menjadi milik Belanda. Sebagai gantinya, Pulau Nieuw Amsterdam (kini Manhattan) di Amerika yang awalnya milik Belanda berpindah tangan ke Inggris.
Perjanjian tersebut menjadi akhir ketegangan antara Belanda dengan Inggris. Perjanjian tersebut tidak diketahui oleh penduduk Pulau Run mapun warga Manhattan, di Amerika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.