KOMPAS.com – Bengawan Solo sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa, saat ini memang mengalir dari Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, lalu bermuara di Gresik, Jawa Timur.
Namun jutaan tahun silam, sungai ini ternyata mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudera Hindia.
Jejak peninggalan sungai yang kini disebut sebagai Bengawan Solo Purba itu masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca juga: Benteng Van den Bosch, Uniknya Pertahanan Belanda di Tempuran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/3/2023), peninggalan berupa jajaran perbukitan dan lembah karst itu masuk dalam Geopark Gunung Sewu Network oleh UNESCO yang ditetapkan pada Konferensi Asia Pacific Global Network di Sanin, Kaigan, Jepang pada 2015.
Bekas aliran sungai purba itu kini menjadi lembah memanjang sampai pantai selatan yang dikelilingi perbukitan.
Adapun penyebab kenapa aliran sungai berubah adalah terjadinya pengangkatan tektonik jutaan tahun silam.
Bekas aliran Bengawan Solo Purba akhirnya bermuara di pantai selatan yang kini adalah Pantai Sadeng. Jika ingin menyaksikan peninggalan sungai purba ini, kamu bisa berkunjung ke Pantai Sadeng.
Kompas.com berkunjung langsung ke pantai ini pada Jumat (26/5/2023) menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Sandiaga Ajak Wisatawan Berkunjung ke Gunungkidul yang Kaya Keindahan Alam
Adapun Pantai Sadeng tepatnya berada di Songbayu, Kepanewon atau Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Peninggalan lembah Bengawan Solo Purba bisa disaksikan sesaat setelah melewati Pasar Ngrancah karena jalan utama akan berada tepat di tepi lembah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.